Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring Nidji Giring Bola PSI

26 Agustus 2020   16:36 Diperbarui: 26 Agustus 2020   16:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giring Ganesha dalam konferensi pers virtual, Senin (24/8/2020).(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Ya, Giring Nidji giring bola PSI (Partai Solidaritas Indonesia), bukan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Rasanya kita semua paham apa bedanya PSI dan PSSI.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuat gebrakan. PSI melempar bola Pilpres senin kemarin (24/8/2020).

Ada apa? Pilpres masih empat tahun lagi. Baru setahun kita lepas dari perdebatan politik yang sempat memanas di Pilpres 2019 lalu. Apakah ini tidak terburu-buru?

Realitanya, Giring Ganesha, mantan vokalis grup musik Nidji ini menyatakan maju sebagai calon presiden 2024 senin kemarin. Giring akan maju di bawah naungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dimana dirinya menjadi plt ketua umum sekarang.

Sehari kemudian, PSI menayangkan sebuah video di akun youtube mereka. Video berjudul Giring Ganesha dengan #GiringPresiden2024 ini memperjelas rencana mereka.

Tanda tanya baliho yang terpampang di beberapa tempat yang menunjukkan Giring Untuk Presiden 2024 terjawab sudah.

Langkah Tepat PSI

PSI sebagai partainya anak muda sangat tepat dalam mengolah bola politik yang ingin mereka golkan pada pilpres empat tahun yang akan datang. Sesuai dengan perkataan Giring yang mengatakan bahwa anak muda harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Ada beberapa alasan mengapa saya mengatakan ini sangat tepat.

Pertama, pemilihan timing yang sangat pas menunjukkan jiwa anak muda yang menggelora. Dengan tenaga yang masih sangat kuat, anak muda berpeluang bisa memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya. 

Anak muda memang perlu digiring untuk bekerja keras dan anak muda punya kemampuan untuk melakukannya. 

Timing yang bisa dibilang sangat dini ini (tapi bukan terlalu dini) menunjukkan bahwa mereka ingin bekerja keras. Mereka ingin eksis dan ingin terlibat dalam sistem perpolitikan. Dengan harapan suara mereka akan didengar.

Kedua, pemilihan Giring sebagai ikon politik PSI merupakan langkah yang tepat. Giring sebagai salah satu influencer yang memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi memang sangat berpeluang menggolkan bola PSI. Anak muda paham pentingnya influencer. Ini perlu dicontoh.

Walaupun pada Pileg 2019 Giring gagal lolos ke Senayan, tetapi Giring berhasil meraup suara yang banyak. Jika tak ada threshold mungkin Giring sudah menjadi anggota DPR RI sekarang. Ini bisa dijadikan modal besar baginya maju Pilpres 2024.

Video Cerdas

Kecerdasan sangat terlihat dari video yang diunggah di akun youtube PSI ini. Tampilan video dengan konsep yang menarik yang menunjukkan jiwa milenial. Wajar jika ada yang berkomentar video ini bisa menang jika diikutkan lomba video pendek.

Isi video tidak kalah cerdasnya. Setidaknya ada tiga hal penting yang ada di isi video dalam rangka menarik simpati masyarakat. 

Pertama, diangkatnya tema pentingnya anak muda untuk turun dan terlibat dalam politik pada pembukaan video. Ini penting untuk menarik pemilih muda dan juga menegaskan bahwa PSI adalah partainya anak muda dan wadah perjuangan anak muda. Itu sebabnya hal ini diangkat diawal.

Kedua, diangkatnya kisah hidup Giring dalam video. Ini penting untuk menarik pemilih dari kalangan rakyat kecil. Karena dalam video diceritakan bagaimana keluarga Giring menjadi salah satu yang terkena imbas eskalasi politik tahun 1998.

Ketiga, diangkatnya keberhasilan Presiden Jokowi dalam video. Ini penting untuk menarik pemilih koalisi partai-partai pengusung Jokowi yang tidak bisa dipungkiri telah memenangkan dua kali pilpres sebelumnya. 

Tak Mudah Menggiring Bola

Apakah Giring mampu menggiring bola Pilpres PSI? Perlu diperdebatkan. Secara kemampuan, kapasitas, dukungan dan elektabilitas tidak perlu diragukan. Bagaimana dengan pengalaman?

Pengalaman sejalan dengan usia. Prinsipnya, bertambahnya usia bertambah pula pengalaman. Walaupun yang muda belum tentu tak berpengalaman.

Pengalaman tak bisa dibeli. Pengalaman tak bisa dipelajari. Pengalaman hanya bisa dibagi. Berapa persen bisa dibagi? Tergantung yang membagi. 

Tak bisa dipungkiri, masyarakat kita masih terlalu konservatif. Masyarakat kita masih belum siap untuk menerima yang muda. Banyak yang masih berpikir yang muda masih perlu didampingi, masih perlu waktu untuk mencari pengalaman.

Walaupun sebenarnya Giring tidak bisa dikatakan muda. Sekarang dia berumur 37 tahun, empat tahun lagi akan berumur 41 tahun. Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pemuda adalah seseorang yang berusia 15-24 tahun. 

Ini hanya sekedar opini, kenyataannya kita lihat nanti ketika waktunya datang. Masih ada empat tahun kedepan. Mungkin dalam empat tahun yang muda akan bertambah pengalamannya.

Ya, tak mudah memang menggiring bola. PSI harus belajar dari kegagalan PSSI yang belum mampu membuat gol untuk sepak bola Indonesia. Apa yang dilakukan PSSI? Terus berusaha dan bermimpi pastinya.

Sebuah Refleksi

Ya, usaha dan mimpi, itulah yang bisa kita ambil dari dinamika politik yang dilemparkan PSI.

Saya teringat lirik lagu Laskar Pelangi yang dinyanyikan Nidji. Lagu yang menjadi soundtrack film fenomenal dengan judul yang sama. 

Kira-kira begini liriknya, " Mimpi adalah kunci...Untuk kita menaklukkan dunia...Berlarilah tanpa lelah...Sampai engkau meraihnya..."

Lirik ini sangat tepat menggambarkan usaha dan mimpi. Inilah yang harus dilakukan masyarakat, terus berusaha dan bermimpi. 

Sebagai vokalis Nidji pada zamannya, Giring pasti sangat hafal dengan lirik itu. Akankah Giring mampu melakukannya?

Untuk bisa melakukannya perlu kerja ikhlas. Bukankah ini yang dikatakan Giring, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.

Alhasil, bola sudah dilempar PSI. Giring diharapkan bisa menggiring bola dan mencetak gol pastinya. Pro dan kontra pasti ada, yang penting adalah saling menghormati dan menghargai. 

Siapapun yang akan kita pilih tahun 2024, semoga bisa membawa kemajuan, kebebasan dan kebaikan. Seperti perkataan Giring pada intro video yang diupload PSI, "Giring kemajuan...Giring kebebasan...Giring Kebaikan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun