Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Favorit Masihkah Menjadi Pilihan Orangtua di Masa PPDB?

18 Juni 2020   09:23 Diperbarui: 19 Juni 2020   10:00 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa PPDB ini, sekolah favorit akan dicari masyarakat. Label "sekolah favorit" memang tidak ada ukuran pastinya. Ini didapat dari penilaian masyarakat. 

Sekolah negeri maupun swasta bisa mendapatkan label ini. Beruntung bagi sekolah swasta yang mendapatkan label ini. Ini menunjukkan kualitas pendidikan yang diberikan, diakui masyarakat. Masyarakat akan berbondong-bondong mendaftar ke sekolah ini, walaupun harus mengeluarkan biaya yang besar.

Sekolah Favorit di Kalsel (Sumber: sman-banuakalsel.sch.id)
Sekolah Favorit di Kalsel (Sumber: sman-banuakalsel.sch.id)

Realitas berbeda terlihat bagi sekolah negeri yang mendapat label ini. Masa PPDB adalah masa-masa yang paling sulit bagi kepala sekolah di sekolah-sekolah yang dilabeli "sekolah favorit". 

Ada saja orangtua yang mencoba meminta bantuan dari kepala sekolah untuk memasukkan anaknya. Belum lagi tekanan yang diberikan oleh orang-orang "khayangan" yang terkadang sulit untuk ditolak. Ini masih menjadi momok bagi dunia pendidikan Indonesia.

Memang benar pernyataan temanku di atas bahwa sekolah tidak mesti harus di sekolah favorit. 

Yang harus diutamakan adalah kenyamanan siswanya dalam belajar. Jika siswa tidak nyaman, walaupun masuk ke sekolah favorit, maka dia akan tertekan. 

Alih-alih mengharapkan prestasi yang terbaik, justru orang tua menjerumuskan anaknya sendiri.

Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah-sekolah yang punya label favorit tersebut memang memiliki kualitas yang berbeda. Kualitas sudah menjadi budaya yang mengakar di sekolah. 

Biasanya siswa yang masuk ke sekolah ini akan terbentuk kualitas dirinya karena mengikuti budaya sekolah yang memang sudah baik dari awalnya.

Tujuan pemerintah untuk memeratakan pendidikan memang mengharuskan ditiadakannya label sekolah favorit. Inilah mengapa peraturan zonasi ini ada. Tetapi ini tidak mudah untuk dicapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun