Zaman sekarang teknologi berbasis AI sudah banyak dikembangkan oleh beberapa industri teknologi smartphone. Tiap tiap brand telah mengembangkan sendiri teknologi AI nya untuk smartphone yang mereka produksi. Mulai dari AI penghapus objek, hingga AI auto translate voice realtime guna keperluan interaksi manusia antar beda bahasa. Namun AI baru dapat bekerja secara optimal di perangkat perangkat yang memiliki spesifikasi tinggi. Dikarenakan teknologi semacam ini memerlukan pemrosesan in device processing, karena tidak memanfaatkan sinyal seluler melainkan menggunakan kekuatan kinerja chipset dari smartphone itu sendiri. Sehingga hanya device device yang memiliki kemampuan tinggi yang dapat memroses tugas tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia diperlukan pengembangan teknologi AI.
Selain hardware yang mumpuni juga harus ditunjang dengan software AI tersebut yang optimal, sehingga dapat menghasilkan hasil yang sesuai bahkan sempurna untuk setiap tugas yang diberikan, seperti hal nya kemampuan AI dalam membedakan antara objek dan background yang baik, ini dapat memungkinkan hasil dari AI penghapus background berjalan dengan baik, dapat memisahkan objek dan background dengan rapi, contoh lain nya pengoptimalan bahasa AI yang dapat membaca setiap karakter suara dari setiap bahasa dan dapat menulis ejaan bahasa nya dengan tepat, sehingga hasil terjemahan akurat. Dan hal tersebut dapat dikerjakan dengan optimal diperlukan kombinasi hardware dan software yang baik.
Indikator AI yang optimal adalah dilihat dalam bagaimana AI tersebut menjalankan tugas, selain proses yang singkat namun hasil yang diperoleh sempurna. Kecepatan dari pemrosesan tiap tiap smartphone dapat berbeda beda dan hasil yang diperoleh bisa saja berbeda. Hal tersebut dapat terjadi apabila perbedaan spesifikasi dari keduanya punya perbedaan yang signifikan. Namun bisa saja hasilnya tidak jauh berbeda apabila perbedaan dari keduanya juga tidak jauh. Tidak bisa juga kita mengedepankan salah satu sektor yang ada dan mengabaikan lainya, seperti apa dampaknya bisa kita logika, jika kita mengunggulkan AI yang optimal namun tidak dibarengi hardware yang mendukung bisa mengakibatkan proses nya sangat lambat sehingga jadi membebani AI tersebut dalam menjalankan tugas, ini akan berdampak pada waktu yang dibutuhkan AI untuk memroses hasil. Bagaimana sebaliknya? Jika kita memiliki hardware yang mumpuni namun dibarengi AI yang belum optimal? Tentu pasti sangat mudah ditebak hasilnya, dimana pemrosesan nya juga akan sangat lama karena belum optimal nya AI tersebut untuk menjalankan tugas, sehingga akan sia sia hardware tersebut tidak termanfaatkan dengan baik. Sehingga tujuan dari AI dalam mempermudah pekerjaan manusia dapat terpenuhi.
Sejauh ini beberapa teknologi AI dari beberapa brand smartphone yang dapat dijumpai dalam smartphone antara lain:
Live translate
Berguna dalam percakapan via telepon yang dapat menerjemahkan kalimat yang diucapkan secara realtime, dan juga memvisualisasikan nya dalam bentuk suara yang dapat didengar oleh lawan bicara.
Photo assist
Fitur yang berguna dalam pengeditan foto secara realtime seperti: menghapus objek, memindahkan objek, menghasilkan objek tambahan dan mengubah rasio foto.
Photo edit AI
Bantuan AI dalam mengedit foto seperti: hapus background, menghasilkan background virtual yang memungkinkan mengganti background seperti awan atau air menjadi ilustrasi yang diinginkan, efek potrait dan ekspansi untuk memperluas gambar dengan bantuan AI.
Beberapa fitur tengah di kembangkan dan masing masing tiap brand mencoba untuk menawarkan fitur fitur AI yang mungkin hanya bisa di dapatkan di brand smartphone tertentu. Sehingga itu dapat menjadi point jual utama sebuah brand dalam mengalahkan kompetitor nya.
Sebagai pengguna seharusnya tidak dibuat bingung dengan fitur yang telah disediakan. Namun terkadang karena kurang optimal nya AI tersebut membuat pengguna sedikit harus mengeluarkan sedikit upaya agar hasil yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai contoh dalam penghapusan background foto, terkadang AI masih sulit membedakan antara objek dengan background nya, sehingga terkadang sedikit bagian dari objek justru ikut terdeteksi sebagai background. Atau dalam menerjemahkan bahasa, terkadang suara yang ditangkap tidak dapat di temukan kecocokan dengan bahasa yang dimaksud, dan justru tercocokan dengan bahasa lain, simpelnya pengguna sebenarnya hanya perlu menentukan bahasa terjemahan yang sedang diucapkan dan yang akan di terjemahkan, tetapi pengguna harus tahu bahasa apa yang dipakai dan disaat seperti ini deteksi bahasa otomatis sangat dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H