Mohon tunggu...
Mahfuz Ulya
Mahfuz Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Akhlak Tasawuf dan Dasar-dasar Tasawuf dalam Al-Qur'an dan Hadits

30 Juni 2024   21:57 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tasawuf, atau yang lebih dikenal dengan istilah sufisme, merupakan salah satu cabang dalam ajaran Islam yang menekankan pada aspek spiritual dan moral. Fokus utama tasawuf adalah memperdalam hubungan pribadi dengan Allah SWT melalui penyucian jiwa, peningkatan akhlak, dan praktik-praktik spiritual yang mendalam. Akhlak tasawuf adalah manifestasi dari kesadaran spiritual yang tinggi dan penerapan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Akhlak Tasawuf

Akhlak tasawuf adalah perilaku dan sikap yang mencerminkan kesucian hati dan kesempurnaan iman. Dalam tasawuf, akhlak tidak hanya dipandang sebagai aturan atau norma sosial, melainkan sebagai wujud nyata dari cinta dan ketaatan kepada Allah SWT. Akhlak yang baik dalam tasawuf meliputi sikap sabar, tawakal, syukur, ikhlas, dan rendah hati. Seorang sufi berusaha untuk meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW dan mempraktikkan ajaran Islam secara utuh, baik secara lahir maupun batin.

Dasar-Dasar Tasawuf dalam Al-Qur'an

Tasawuf berakar kuat dalam Al-Qur'an. Banyak ayat yang mendorong umat Islam untuk mencapai kebersihan hati, ketakwaan, dan kedekatan dengan Allah. Beberapa ayat yang sering dijadikan dasar dalam tasawuf antara lain:

  1. Al-Baqarah: 257"Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)."

  2. Al-Baqarah: 286"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."

Ayat-ayat tersebut menekankan pentingnya ketakwaan, introspeksi diri, dan usaha yang kontinu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dasar-Dasar Tasawuf dalam Hadits

Selain Al-Qur'an, hadits-hadits Nabi Muhammad SAW juga menjadi landasan penting dalam ajaran tasawuf. Beberapa hadits yang sering dijadikan rujukan dalam tasawuf antara lain:

  1. Hadits tentang Ikhlas"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

  2. Hadits tentang Zuhud"Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir." (HR. Muslim)

  3. Hadits tentang Ihsan"Ihsan adalah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

  4. Hadits tentang Tawakal"Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi)

Hadits-hadits ini mengajarkan nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, kebersihan hati, dan keyakinan penuh kepada Allah SWT.

Praktik dan Manifestasi Akhlak Tasawuf

Akhlak tasawuf diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai praktik seperti dzikir, shalat malam, puasa sunnah, dan memperbanyak amal kebajikan. Seorang sufi juga berusaha menghindari sifat-sifat tercela seperti iri hati, sombong, dan rakus. Dalam menjalani kehidupan, seorang sufi senantiasa berusaha menjaga hati agar tetap bersih dan jauh dari penyakit hati yang dapat merusak hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Tasawuf juga menekankan pentingnya hubungan guru-murid (mursyid dan murid) sebagai bagian dari proses pembelajaran spiritual. Seorang mursyid yang bijaksana dan berpengalaman dapat membimbing muridnya dalam menjalani jalan tasawuf dengan benar.

Praktik tasawuf juga melibatkan pelaksanaan majelis dzikir dan berbagai aktivitas spiritual bersama lainnya yang bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan ketakwaan kolektif. Di dalam majelis dzikir, para sufi berkumpul untuk mengingat Allah melalui berbagai bentuk ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir bersama, serta mendengarkan dan merenungkan ajaran-ajaran agama.

Peran Akhlak Tasawuf dalam Kehidupan Modern

Dalam konteks kehidupan modern yang serba cepat dan materialistik, ajaran tasawuf memiliki relevansi yang sangat tinggi. Akhlak tasawuf mengajarkan kita untuk tetap fokus pada tujuan akhir kehidupan, yaitu mencari ridha Allah SWT. Hal ini membantu kita untuk tidak terjebak dalam kesibukan duniawi dan selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan material dan spiritual.

Selain itu, nilai-nilai tasawuf seperti kesabaran, keikhlasan, dan kesederhanaan dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah sosial dan emosional yang dihadapi oleh masyarakat modern. Dalam dunia yang penuh dengan persaingan dan tekanan, ajaran tasawuf mengajak kita untuk selalu tenang, menerima takdir dengan lapang dada, dan tetap berusaha dengan penuh keikhlasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun