Mohon tunggu...
Mohammad Mahfuzh Shiddiq
Mohammad Mahfuzh Shiddiq Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Seorang yang masih belajar menulis dan menebar kebermanfaatan | Pemilik dan penulis di www.haimatematika.com | Investor dan kurir di Tazkiyah Shop.

Selanjutnya

Tutup

Money

J&T Effect: Migrasi Masif Pelanggan Toko Online Kami

21 Desember 2019   05:38 Diperbarui: 21 Desember 2019   05:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: tangkapan layar facebook.com

Revolusi industri 4.0  tidak bisa lagi ditolak oleh pelaku usaha. Semua bidang usaha harus mengikuti perkembangan ini jika tidak ingin digilas oleh para kompetitor. 

Oleh karena itu, era industri 4.0 sering dikenal dengan era disruptif atau era yang merusak. Era di mana perusahaan kecil dengan sumber daya sedikit mampu memasuki dan merusak pasar yang ada dengan inovasi disruptif.

Dampaknya, setiap perusahaan dan penyedia layanan jasa dituntut untuk berkembang dan berinovasi di setiap produk dan layanan mereka. Perkembangan dan pemanfaatan teknologi juga mutlak menjadi syarat utama hidupnya suatu usaha. Hal ini disebabkan ciri industri 4.0 adalah teknologi informasi yang terus berkembang dengan cepat.

Di sisi lain, perilaku konsumen yang mengharapkan pelayanan cepat, dinamis dan user friendly membuat perusahaan berlomba-lomba mewujudkan tuntutan pasar tersebut. 

Apalagi jika perusahaan yang bersentuhan langsung dengan perilaku sehari-hari manusia, misalkan e-commerce. Perusahaan logistik atau jasa pengiriman barang berperan penting dalam mendistibusikan barang jualan di e-commerce ini. 

Berdasarkan riset, Indonesia menempati urutan pertama pertumbuhan e-commerce di dunia dengan angka 78% yang didukung oleh 170 juta lebih pengguna internet di Indonesia.

foto:katadata.co.id
foto:katadata.co.id

Fakta dan data ini dapat ditangkap dengan cepat dan tepat oleh J&T Express yang mengusung tagline "Express Your Online Business". Berdasarkan tagline tersebut,  J&T sudah jelas memposisikan bisnis online sebagai sasaran utama produk layanan mereka. 

Tidak butuh waktu lama, J&T sudah bisa antar paket ke seluruh Nusantara ketika usia belum genap setahun dengan lebih dari 700 drop point di 381 kota di Indonesia. Suatu gerak cepat yang luar biasa untuk perusahaan baru.

Sekarang, J&T sudah memiliki 2.000 titik pengantaran dan 2.000 drop point seluruh Indonesia. Untuk memfasilitasi distribusi pengiriman paket, 72 gudang sortir sudah terbangun dengan mesin sortir otomatis berkapasitas 950 paket per hari. Tahun ini juga J&T membangun megahub di atas lahan seluas 4,5 hektare yang berdekatan dengan bandara Soekarno-Hatta untuk mempercepat alur distribusi paket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun