Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Gelar Bintang Mahaputra dan Teknik Bertinju

3 November 2020   17:32 Diperbarui: 4 November 2020   16:02 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam cuitannya di Twitter (3/11/20), Mahfudz MD mengatakan bahwa, "10 dan 11 November, Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra".

Dua tokoh pergerakan nasional yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional adalah Sutan Muhammad Yamin, tokoh pergerakan Sumpah Pemuda yang pernah menjadi Gubernur Sumatera Utara dan Riau.

Gelar Pahlawan Nasional kedua akan diberikan kepada Soekanto. Jenderal Polisi yang mempunyai nama lengkap Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah Kapolri (Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia) yang pertama. Beliau menjabat Kapolri mulai dari 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.

Sedangkan penghargaan Bintang Mahaputera akan diberikan kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat.

Penghargaan sama yang diberikan baru-baru ini kepada Fadli Zon mantan Wakil Ketua Dewan PerwakilaN Rakyat (DPR). Dan diberikan kepada Fahri Hamzah, mantan Wakil Ketua DPR juga

Opini publik terhadap penganugerahan ini sangat baik. Akan tetapi yang banyak mendapatkan respon menarik adalah terkait amugerah Bintang Mahaputra ini.

Saya tertarik dengan balasan tweet akun @ujug_em, beliau mengiaskan anugerah Bintang Mahaputra kepada Gatot Nurmantyo, layaknya tehnik "clinch and jab" dalan dunia olahraga tinju.

"Kalau dalam dunia olahraga tinju ada yg namanya clinch and jab. Yaitu merangkul lalu memukul perlahan-lahan tapi pasti."

"Dan taktik inilah yang dipakai mantan juara dunia Muhammad Ali. salam olahraga.", balasnya di tweet Mahfud MD.

Dalam dunia Tinju, Clinch adalah posisi dimana kedua Petinju saling menempel. Tehnik ini sering dipakai petinju untuk mengurangi jarak pukul ideal dari lawan, sehingga lawan sulit untuk melepaskan pukulan.

Sedangkan Jab, adalah adalah pukulan lurus ke depan ke arah lawan. Walaupun jab hanya sekedar pukulan ringan saja, namun ianya akan mengganggu pergerakan lawan. Disamping itu, jab juga sebagai cara petinju untuk mengumpulkan nilai.

Namun tehnik jab akan sangat berbahaya, apabila dilanjutkan dengan pukulan hook dan upper cut. Karena ianya bisa membuat pihak lawan akan  knockdown (jatuh) atau malah knockout (KO).

#Jadi ingat sepupuku, mantan Petinju dari Sasana Tinju M. Nur Huda Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun