Bagi perantau Madura, selain membaca Selawat bersama-sama, ada aneka buah-buahan yang dihias sedemikian rupa. Setelah acara selesai, aneka hidangan tadi akan diagihkan bersama-sama kepada yang hadir.
Konon, karena latar belakang orang Madura adalah petani. Dulu mereka membawa hasil terbaik taninya di bawa ke langgar/mesjid pada saat Maulidurradul. Tua dan muda  dengan penuh gembira, datang beramai-ramai membaca Selawat dan Syair Sirah Nabawiyah yang dibawakan dengan aneka lagu.
Itu semua dilakukan, sebagai bentuk rasa syukur dan kecintaanya pada Nabi Muhammad SAW. Tradisi itu terus berlanjut sampai sekarang dan dibawa juga  hingga ke petantauan.
Salam Maulidurrasul dari seberang
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H