[caption id="attachment_304561" align="aligncenter" width="300" caption="Isu utama di halaman depan Koran harian di Malaysia"][/caption]
Hari ini, di halaman depan sebuah koran utama di Malaysia membicarakan tentang pembantu rumah asing yang melarikan diri dari majikannya. Â Para majikan di Malaysia dirugikan hampir 1 milyar ringgit Malayisia atau sekitar 3 trilyun rupiah . Sejak 2008 sudah 105,119 orang yang melarikan diri, dan 94,529 didalamnya adalah pembantu rumah dari Indonesia. Dan untuk tahun 2013 saja ada 11,508 yang melarikan diri dari majikannya dan pembantu rumah dari Indonesia di dalamnya adalah 9,025 orang.
Pembantu rumah di Malaysia umumnya dipanggil amah, orang gaji atau bibik. Mereka sebagian besar datang dari negara Asean seperti Indonesia, Filipina, Kamboja, Vietnam dan Myanmar. Sedangkan diluar itu yang dari Srilangka dan India. Walaupun sebagian besar datangnya dari Indonesia, namun masalah gaji masih kalah jauh dengan pembantu rumah dari Filipina. Yang membedakan  dengan pembantu rumah dari Filipina adalah dari segi komunikasi dan keterampilan.
Mengapa banyak pembantu rumah melarikan iri dari majikan ?
Banyak faktor dan isu yang melingkupi permasalahan- permasalahan diatas. Bisa juga datangnya dari masalah dalaman yang dihadapi pembantu rumah itu sendiri dan faktor luar yang dipengaruhi oleh majikan atau agen yang menyalurkan.
Faktor dari Pembantu Rumah
Ada beberapa kasus pembantu rumah melarikan diri dari majikan karena pembantu itu sendiri mempunya masalah pribadi. Seperti faktor :
- Faktor kejiwaan sang pembantuyang labil
- Tidak kerasan/betah
- Dipengaruhi orang luar baik teman lelaki atau saudara sendiri yang ada di Malaysia.
- Atau tergiur dengan gaji yang lebih tinggi di luar.
Faktor dari Majikan
Kendala yang disebabkan oleh Majikan sehingga pembantu rumahnya melarikan diri adalah
- Penderaan secara mental dan fisik termasuk didalamnya penderaan secara seksual
- Ditekan secara berlebihan oleh pihak majikan dan keluarga
- Tidak dibayar gaji
- Perbedaan budaya dan agama, contohnya pembantu muslim disuruh memasak babi atau memandikan anjing di rumah majikan non muslim
Faktor dari
Agensi/Penyalur tenaga kerja
Faktor yang terakhir adalah dari agensi sendiri yang hanya menekan pihak pembantu rumah atau pihak majikan sendiri . Agensi hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan masalah-masalah yang dihadapi pembantu rumah dan pihak majikan. Akhirnya yang dirugikan adalah pembantu itu sendiri dan majikan yang telah mengeluarkan uang pendahuluan yang banyak.
Kasus-kasus antara majikan, pembantu rumah serta pihak agensi tidak ada habisnya. Sehingga menimbulkan aneka persepsi negatif baik yang diterima pembantu rumah dan pihak majikan. Â Namun tidak semuanya majikan itu jahat waima pembantu rumah jahat , Ada juga yang baik. Walaupun dalam media yang diberitakan adalah penderaan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh majikan, Atau pembantu rumah yang melarikan barang perhiasan dan membunuh majikan.
Inilah beberapa kisah pertalian istimewa antara majikan dan pembantu rumah(PRT) Â :
Sebut saja namanya Kasmini, PRT asal pulau Jawa yang bekerja dengan majikan beretnis China. Kasmini sudah dianggap seperti bagian keluarga sendiri. Di Malaysia, Kasmini diperhatikan pendidikannya dengan dikuliahkan dan sering dibawa keluar negeri untuk liburan
Kisahnya hampir sama dengan Desi , PRT asal Temanggung Jawa Tengah. Desi yang bekerja dengan majikan Melayu yang mempunyai butik di Shah Alam. Desi juga dibenarkan membawa mobil sendiri dan diberikan dorongan untuk menyambung studinya di Malaysia.