Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Madura: Keterikatan Warna dengan Alam

5 November 2014   01:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:37 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk Warna Kuning ada Kone'ng Telor/Kuning Telur (Oranye), Kone'ng Konyik (Kuning Kunyit), Kone'ng Gedding (Kuning Gading), Kone'ng Sabuh (kuning Sawo) Dan sebagainya.

Mengapa masyarakat Madura selalu menyebutkan warna dengan diikuti nama tumbuhan atau hewan (Alam ) ? Saya menyimpulkan , bahwa kehidupan masyarakat Madura begitu dekat dengan alam dan tidak dapat dipisahkan dengan alam.

Bahkan dalam kehidupan sehari-harinya, ketika menyampaikan pesan kepada keluarganya sering kali menggunakan kiasan pada binatang. Contohnya,

Mun Odhik jek gey-nganggey, ngabber tak tenggih ngaleh tak dhelem ( Dalam hidup itu jangan seperti Anggey ( Serangga yang beterbangan mencari lampu kalau malam),  Terbang tidak tinggi menggali tidak dalam.

Yang membawa maksud dalam hidup itu harus konsisten dan berkomitmen. Serta jangan nanggung atau separuh-separuh Dala mengerjakan sesuatu apapun

Apapun tentang warna hijau itu sendiri  bagi masayarakat Madura seringkali menjadi joke-joke hangat ketika merantau keluar Madura. Ada yang bertanya apakah di Madura ada bubur kacang hijau ?
Apakah program penghijauan pemerintah di Madura berhasil ?
Dan yang pastinya warna-warna dalam lampu lalu lintas hanya ada Merah, Kuning dan Biru bagi masyarakat Madura.

Jadi ketika sudah membaca tulisan ini, jangan sampai beranggapan bahwa orang Madura itu buta warna.. he..he..he..
Namun orang Madura lebih kreatif dalam menempatkan alam dalam bahasa sehari-harinya.

Salam dari Kuala Lumpur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun