Menurut Hermono, Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Sebagian besar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia adalah sudah mempunyai keluarga baik di Malaysia ataupun di Indonesia dan 70% didalamnya adalah perempuan.
Maka dari itu, diperlukan pemberian pelatihan dan pendidikan kepada para TKI itu sendiri dalam menanggulangi atau setidaknya meminimalisir kesan dari dampak sosial yang ditimbulkan oleh pengiriman TKI ke luar negeri tersebut. Salah satunya adalah memberikan dan menekankan pentingnya ilmu parenting kepada TKI itu sendiri.
Seperti mana yang telah dilakukan oleh MS- Cerdas baru-baru ini, yaitu memberikan pendidikan dan seminar tentang ilmu parenting kepada para TKI di beberapa titik yang menjadi tumpuan TKI di Malaysia.
MS Cerdas yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari MS Cargo, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang/paket door to door ke Indonesia. Telah melakukan road show memperkenalkan ilmu parenting kepada para TKI dalam 2 hari berturut-turut.
Mulai dari shelter TKI di KBRI Kuala Lumpur, bekerjasama dengan komunitas-komunitas WNI di Malaysia seperti Fatayat NU Cabang Istimewa Malaysia dan IKMA (Ikatan Keluarga Madura) hingga asrama-asrama pekerja pabrik/kilang di Senawang , Negeri Sembilan.
MS Cerdas mendatangkan pakar ilmu parenting, yaitu Dra. Mahyi Dinilyas seorang Trainer dari Yayasan Kita dan Buah Hati Jakarta dalam road show tersebut. Aneka tema keparentingan dipresentasikan berdasarkan latar belakang dan tahap pendidikan para TKI itu sendiri . Mulai dari 'Persiapan Pra Nikah", "Cara Memilih pasangan yang Baik" hingga "Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital."
Berdasarkan reaksi dan interaksi antara pembicara/trainer dan para TKI, pendidikan Ilmu Parenting mendapat sambutan aktif. Terbukti dari banyaknya tanya jawab, mulai dari seputar hubungan pranikah hingga tantangan dan permasalahan membesarkan anak yang ditinggalkan di kampung masing-masing.
Seharusnya program baik seperti ini, mendapat dukungan penuh pemerintah dan kalau perlu dijadikan program unggulan/nasional untuk kedepannya nanti. Dan tidak hanya dalam bentuk seminar belaka, Namun bisa dijadikan mata pelajaran wajib dalam kurikulum persekolahan di Indonesia.
Saya tetap berkeyakinan untuk mencapai negara yang kuat dan bermartabat, tidak ada cara instant untuk merealisasikan. Pemerintah dan seluruh elemen bangsa harus bersatu dari sekarang untuk mempersiapkan para generasi dan anak-anak yang sehat dan cerdas baik fisik dan emosi. Dan tumpuan yang utama adalah memperkasakan institusi terkecil negara yaitu keluarga.
Salam dari Kuala Lumpur.