Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

7 Trik Ini Mampu Membuat Tulisanmu Membius Pembaca

10 September 2021   19:13 Diperbarui: 11 September 2021   04:14 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kamu ingin membuat artikel tentang kesehatan sedangkan kamu bukan orang kedokteran, maka kamu harus riset dalam-dalam jangan sampai salah ilmu dan penyampaian. 

Kalau diriset, pasti pesan yang ingin disampaikan akan tersampaikan, saya jamin itu. Namun kalau menulis seadanya yang ada di kepala, pesan yang sampai ke pembaca pun akan seadanya. Jadi kamu jangan berharap banyak.

Riset yang sedikit, dampaknya akan sedikit. Riset yang besar, maka dampaknya pun akan besar.

KEDUA, jangan menggunakan bahasa judge           

Nah, buat kamu semua yang suka membuat tulisan motivasi, self improvement, atau tulisan yang mengupas masalah-masalah hidup, coba buatlah tulisan dengan bahasa lembut. 

Kamu jangan langsung menyalahkan pembaca terhadap masalah yang sedang kamu bahas. Misalnya kamu bahas tentang pacaran, jangan langsung kasih ayat dan hadis. Saya jamin 100% tidak akan ada pembaca yang hijrah kalau kamu langsung judge di awal tulisan.

Ingat! Ketika kamu sedang membuat tulisan dengan tema di atas, itu sama saja kamu sedang menasihati seseorang. Bedanya kamu menasihatinya lewat tulisan. 

Kalau kamu menasihati seseorang, kamu tidak boleh langsung menyalahkan mereka. Simpelnya begini, kalau ada teman yang sedang curhat ke kamu, nah kamu pasti harus mencari bahasa yang bagus kan untuk menenangkan, mendukung, dan mencari solusi untuknya? Ini juga sama. Bedanya ini dalam bentuk tulisan. Bagaimana alur menasihati yang benar? Alurnya begini:

  • Dengarkan dulu keluh kesahnya
  • Buat ia tenang
  • Dukung seakan kamu pro dengannya
  • Baru setelah itu kamu kasih nasihat dengan lembut
  • Terakhir, kasih semangat dan ajak dia melakukan sesuatu yang ia senangi

Kenapa harus begitu? Orang yang sedang punya masalah, pasti butuh dukungan (support). Jadi, kamu harus menjadi sosok yang bisa menguatkannya. Kamu harus menjadi sosok yang memahami perasaan mereka. 

Walaupun sebenarnya di dalam masalah tersebut dialah yang salah. Namun kamu jangan langsung men-judge-nya. 

Coba saja tanya dirimu sendiri. Kalau lagi punya masalah, terus kamu disalahkan, bagaimana rasanya? Pasti tidak enak bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun