Nah, begitu pun dengan ibumu. Jadi, jangan terlalu menspesialkan bukber virtual. Sudahlah, apa yang ibumu masak, itulah yang kamu makan ketika bukber virtual. Jadi jangan berlebihan.
Tapi, bagusnya bukber virtual adalah kita jadi punya kesempatan lebih banyak untuk bisa tarawih di masjid. Coba saja bayangkan kalau bukber offline, bukbernya di mana, rumah kita di mana. ALhasil, ketika acara bukber sudah selesai, rumah masih jauh, akhirnya bawaannya jadi malas salat tarawih berjamaah di masjid. Betul begitu? Pasti ada saja yang pernah mengalami ini.
Nah enaknya bukber virtual, kita makannya di rumah masing-masing, jadi kalau acara bukbernya sampai jam tujuh malam pun, kita masih keburu untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah. Indah bukan?
Yah begitulah, positif dan negatif bukber virtual. Semoga ini bisa menjadi renungan kita bersama. Maksudnya, kita harus berhati-hati terhadap apa yang kita lakukan sehari-hari. Lebih bagus menimbulkan manfaat, daripada maksiat.
Semoga bermanfaat
wallahu'alam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H