Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sikap dan Sifat yang Harus Dimiliki Penulis, Poin Terakhir Wajib Diterapkan!

14 Maret 2021   19:55 Diperbarui: 15 Maret 2021   22:30 3611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Nah, ini buat kamu yang masih belum bisa menerima kritikan dari orang lain. INGAT! Ketika berkarya, maka kita harus siap dikritisi. Kenapa? Karena ini karya yang di-publish ke publik. Sehingga, orang-orang akan lebih mudah untuk melihat dan membaca karya kita. So, ketika ada yang kritik, kamu harus kuat mental.

Seorang pekarya itu harus paham, kalau dia berani berkarya, maka dia harus siap untuk dikritik netizen Indonesia. Cobalah mendewasakan diri ketika ada kritikan. Bagaimana caranya?

Kita bisa menelisik, mana komentar yang memang mengkritik dan mana komentar yang hanya menjelekkan tanpa membangun. Ketika ada kritik yang membangun, kamu ambil itu dan jadikan bahan evaluasi. Tapi ketika ada yang berkomentar dan hanya menjelekkan, ada dua hal yang bisa kamu lakukan. 

Pertama, abaikan ucapan mereka dan fokus pada karyamu. Kedua, baca baik-baik komentar mereka sebagai bahan untuk menguji seberapa kuat mental kamu membaca komentar haters. Semoga dengan itu, bisa membuat kita lebih berkembang lagi sebagai penulis.

KELIMA, BELAJAR MENERIMA

Kalau kamu membaca artikel-artikel saya sebelumnya di kompasiana, saya pernah menuliskan seperti ini,

"Ketika kamu berani berkarya, maka kamu harus siap karyamu tidak dianggap, karyamu diinjak, karyamu dijiplak, dan karyamu dibuang."

Ya, kita harus belajar menerima itu semua. Bukan hanya tulisan. Film dan lagu pun salah satu yang mudah diinjak, dijiplak, dan dibuang dengan mudahnya. Sehingga, kita harus membangun sikap menerima. 

Mencoba berlapang dada ketika ada mereka yang tidak menganggap, menginjak, menjiplak, dan membuang karya kita begitu saja tanpa meghargainya sama sekali. Kenapa harus berlapang dada dan belajar menerima? Karena seperti yang saya katakan di atas. Ketika kamu berani berkarya, maka bersiaplah untuk berbagai risiko yang akan terjadi dengan karya kamu nantinya.

Jadi, menulis bukan hanya sekadar menulis, membaca, dan belajar saja. Tapi kita harus membangun mental kita ketika berani bergabung dengan mereka yang juga seorang pekarya.

KEENAM, JAGA DIRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun