Kenapa ini penting untuk dibahas? Karena profesi ini berbeda dari profesi yang lain. Seseorang yang sudah mendedikasikan dirinya sebagai penulis, ia harus menuntut dirinya untuk tidak hanya belajar menulis saja, tapi juga bidang lain. Misalnya public speaking, copy writing, marketing, speed reading, dan sebagainya. Ya, ini adalah profesi yang menuntut kita untuk belajar banyak hal sehingga bisa mendukung profesi kita sebagai penulis.
Nah, selain berbagai bidang di atas yang perlu kita pelajari secara perlahan, ada satu lagi yang juga harus kita pelajari. Sebenarnya bukannya dipelajari, lebih tepatnya dijaga. Apa sih yang perlu dijaga? Inilah yang akan kita bahas, yaitu SIKAP DAN SIFAT.
Kenapa harus membahas sikap dan sifat? Saya suka bilang ke alumni Sekolah Menulis Indonesia. Penulis itu sama seperti guru. Bedanya guru mengajar lewat lisan, sedangkan penulis mengajar lewat tulisan.Â
Nah, sama halnya seperti guru, penulis juga perlu menjaga sikapnya dan sifatnya. Sehingga, itu bisa mengasah dirinya untuk berkembang dan pantas disebut sebagai penulis. Sikap dan sifat seperti apa sih yang harus dimiliki?
PERTAMA, PERCAYA DIRI
Banyak sekali penulis pemula yang tidak percaya diri dengan tulisannya. Contohnya di Sekolah Menulis Indonesia yang saya bangun. Padahal kalau saya baca tulisan mereka, isinya banyak yang sudah bagus.Â
Tinggal mengasah skill kepenulisannya saja yang perlu dirapihkan kembali. Tapi karena rasa percaya dirinya yang kurang dibangun, akhirnya tulisan bagus itu hanya dipendam olehnya tanpa di-publish ke publik.
Nah, buat kamu-kamu yang masih tidak percaya diri dengan karyamu, coba ingat kalimat saya ini.
"TIDAK ADA KARYA YANG 100% SEMPURNA."
Sebagus-bagusnya karya. Se-best seller apapun karya tersebut, pasti ada kurangnya. Tidak mungkin isinya bagus semua. Hal yang terpenting adalah baca tulisan kamu, cari kelebihannya, itulah yang ditonjolkan ke publik. Sehingga kekurangan yang ada di dalam tulisan kamu bisa tertutupi. Lebih lengkap tentang percaya diri. Klik di sini.
KEDUA, RENDAH HATI