Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tidak Percaya Diri dengan Karya Sendiri? Semoga Ini Bisa Jadi Solusi!

6 Maret 2021   16:09 Diperbarui: 10 Maret 2021   04:48 2665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa dibilang, ini adalah masalah yang sering dialami oleh setiap orang yang sedang berada pada fase-fase awalnya berkarya. Mungkin kamu pernah atau sedang merasakannya. 

Fase di mana kita berhasil membuat, melakukan, atau menciptakan sesuatu yang menurut kita bagus dan keren, tapi kita tidak ada keberanian mem-publish itu ke publik. 

Alhasil, sebuah karya yang harusnya bisa diminati banyak kalangan, harus terkubur dalam-dalam karena rasa tidak percaya diri yang dialami oleh penciptanya.

Padahal ketika kita sudah berani berkarya, maka percaya diri adalah tuntutan yang harusnya ada dalam diri kita. Nah, kebanyakkan mereka yang masih berada di fase awal, biasanya masih sulit mengatasinya. Itulah kenapa tulisan ini saya coba buat. 

Semoga bisa membantumu untuk lebih percaya diri dengan karyamu dan dengan apa yang sudah kamu miliki saat ini.

Tapi sebelum ke sana, mungkin kamu bisa ketik di Google "Tips agar bisa percaya diri." Pada halaman pertama di Google, kamu akan menemukan berbagai macam tips dari berbagai situs untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri. 

Nah, sebagian besar situs membahas pada hal yang sama, seperti:

1. Bangun pola pikir positif
2. Kenali kelebihan dan kekurangan
3. Fokus pada langkah kecil
4. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
5. Bergaul dengan orang-orang positif
6. Jangan takut ambil tantangan
7. Pilih lingkungan yang tepat

Tapi, bagi saya pribadi, bukan penulis namanya kalau membahas sesuatu yang sudah dibahas orang lain dengan cara dan tips yang sama. Itulah kenapa, kamu tidak akan kecewa setelah membaca tulisan ini. 

Apa yang akan saya sampaikan berdasarkan mindset yang saya miliki selama ini. Semoga mindset ini bisa berguna untuk kamu agar bisa lebih percaya diri.

PERTAMA, BERSIKAP BODO AMAT

Banyak yang tidak percaya diri dengan karyanya, salah satu alasannya adalah terlalu banyak yang merendahkan, menghina, mencaci, atau men-judge kalau karyanya itu biasa dan tidak ada istimewanya sama sekali. Akhirnya, karena omongan orang lain yang menyayat hati itu, membuatnya jadi tidak percaya diri.

Saya pernah mengalami itu ketika diawal-awal membuat buku pertama saya yang berjudul, "Untukmu Para Pejuang Mimpi." Ada yang bilang seperti ini,

"Kok bukunya tidak ada di toko buku? Jelek kali isinya, makanya tidak diterima penerbit."

"Kok nama penanya begini, alay banget."

Bisa dibilang, saat itu adalah momen di mana saya berada di puncak keguncangan hati. Saya pernah berpikir untuk berhenti menulis karena ucapan mereka yang padahal mereka adalah teman saya sendiri. 

Tapi, jika saya berhenti, saya memandang kalau saya tidak dewasa dan saya berhasil membuat mereka menang dengan ucapannya, karena saya tidak bisa mengambil sikap yang benar ketika ada yang menjelekkan karya saya. 

Akhirnya, saya putar balik mindset saya itu. Saya akan coba bersikap BODO AMAT dengan mereka yang menjelekkan apa yang saya punya dan karya yang saya buat. Saya coba berfokus pada mereka yang menyemangati saya, membeli karya saya, dan memuji karya saya. 

Sepertinya merekalah alasan kenapa saya bisa konsisten menulis sampai sekarang. Karena sikap bodo amat kepada yang membenci dan fokus membahagiakan mereka yang menyukai. 

Ya. Saya coba fokus. Daripada pusing-pusing memikirkan mereka yang menjelekkan karya kita, mending pikirkan bagaimana membahagiakan mereka yang selalu mendukung dan menghargai karya kita. Itu lebih pantas untuk dipikirkan. 

Karena yang namanya hidup, kita tidak akan mungkin bisa membahagiakan semua orang. Kita tidak akan mungkin memaksa orang memiliki pemikiran yang sama dengan kita. 

Dunia ini ada beragam karakter, jadi kita harus memahami bahwa hidup ini, ada yang suka dengan kita dan ada yang tidak suka dengan kita. Ingatlah itu baik-baik!

Tangan kita memang tidak bisa menutup mulut semua orang, tapi tangan ini bisa menutup telinga sendiri, mengabaikan omongan mereka, dan fokus melangkah ke depan

KEDUA, CARI PRESTASI

Rasa tidak percaya diri, timbul karena kita merasa bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa. Sehingga, untuk menghilangkan perasaan tersebut, kita harus punya sesuatu. Kita harus punya hal yang bisa dibanggakan oleh diri sendiri dan disanjung oleh orang lain. Salah satunya adalah prestasi. 

Kamu suka melukis? Coba cari lomba-lomba melukis. Kalau menang, orang akan melihat bahwa karya kamu itu bagus dan layak. Kamu suka menulis? Coba cari prestasi menulis di luar sana. 

Ikut-ikut perlombaan atau menulis di media yang orang pandang itu adalah media yang besar. Salah satunya kompasiana. Sehingga dengan itu, orang-orang akan lebih membuka mata bahwa kamu ini punya sesuatu yang tidak mereka miliki.

Secara tidak langsung, dengan adanya prestasi itu, selain dapat pengakuan oleh banyak orang, saya yakin kamu bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Saya dulu juga seperti itu. Tidak punya apa-apa yang bisa dibanggakan selain buku pertama. 

Tapi ketika ada salah satu organisasi yang meminta saya mengisi sebagai pemateri, dibuatkan pamfletnya oleh mereka, kemudian saya publish, ternyata banyak yang merespons positif. 

Mereka yang mengenal saya memandang bahwa, mengisi acara dan menjadi pemateri itu adalah sesuatu yang mereka pandang hebat dan keren. Dari sana saya mulai muncul rasa percaya diri pada apa yang saya jalani saat itu sampai saat ini, yaitu menulis.

KETIGA, PENUHIN CV DAN EVALUASI

Sedikit membingungkan tips yang ketiga ini, tapi saya pikir ini bisa menambah rasa percaya diri. Kenapa harus penuhin CV? Kalau CV kita penuh, pasti kan diisi dengan prestasi dan pengalaman yang selama ini kita miliki. Betul begitu? 

Nah, dari semua pengalaman dan prestasi yang sudah kita raih, pastinya ada kekurangan. Betul? Itulah saatnya kamu evaluasi. 

Kalau sudah punya banyak prestasi dan pengalaman, jangan berhenti dan merasa diri bangga. Memang sih, efeknya jadi percaya diri. Tapi jangan sampai percaya diri yang berlebihan itu berubah jadi sikap sombong. 

Akhirnya kita tidak mau belajar, tidak mau melihat kekurangan, dan tidak mau memperbaiki kekurangan yang kita miliki. So, setiap kamu mendapat pengalaman dan prestasi, catat dulu di CV, lalu pastikan setelah itu kamu evaluasi. 

Catat di CV untuk merekam jejak perjalananmu dan evaluasi untuk membuatmu lebih baik. Kira-kira apa kekurang kamu di sana. Jangan sampai terulang kembali. Itulah yang membuat orang cepat berkembang.

KEEMPAT, TAMBAH TERUS WAWASAN

Banyak orang yang tidak percaya diri, selain dia merasa bukan siapa-siapa, ada juga yang merasa kalau dia belum punya apa-apa di kepalanya. Sehingga dia merasa kurang, merasa bodoh, akhirnya muncullah rasa tidak percaya diri. Alhamdulillah kalau kamu merasa diri kamu kurang dan merasa diri kamu bodoh. 

Tapi merasa saja tidak cukup, tapi harus diselingi dengan tindakan nyata. Kalau sudah merasa bahwa diri serba kurang, maka tutupi itu dengan wawasan. Tuhan akan mengangkat derajat orang-orang yang menuntut ilmu. Semoga dengan terus-menerus menuntut ilmu, itu bisa menambah rasa percaya diri yang kamu miliki.

KELIMA, SEMUA ORANG BERAWAL DARI TIDAK PERCAYA DIRI

BENAR! Jangan memandang Iman Usman, Nadiem Makarim, dan tokoh publik lainnya sebagai sosok orang yang hebat saja. Kamu tidak tahu, perjuangan apa yang sudah mereka lakukan dan korbankan dahulu untuk mencapai titik tersebut. Begitu pun dengan percaya diri. 

Saya yakin, mereka pun dulu tidak seperti sekarang. Mereka punya kekurangan yang dulu menghambat mimpi mereka saat ini. Mungkin salah satunya adalah rasa percaya diri. 

Sesuatu yang menurut mereka mustahil tercipta, tidak percaya diri bisa mencapainya, tapi Tuhan memberikan jalan. Akhirnya karena kegigihan mereka, terciptakan Ruang Guru dan GOJEK.

Begitu pun kamu. Sekarang kamu berada pada fase ujian yang Tuhan berikan. Tuhan ingin melihat bagaimana kamu bisa berkembang. Jadi, jangan sampai kamu gagal dari ujian yang Tuhan berikan ini. 

Tidak percaya diri hanya seperintil dari ujian hidup yang akan Tuhan berikan kepadamu kelak. Jadi, atasi rasa tidak percaya diri sekarang, dan melangkahlah lebih jauh.

KEENAM, BAYANGKAN MIMPIMU MENJADI NYATA

Memang, terkadang berkhayal itu perlu. Ketika impianmu menjadi dokter, coba bayangkan kalau mimpi itu menjadi nyata. Ketika impianmu menjadi seorang penulis, coba bayangkan kalau mimpi itu menjadi nyata.Terkadang mengkhayalkan apa yang kita inginkan itu bisa melegakan hati yang tidak percaya diri. 

Walau efeknya tidak bertahan lama, setidaknya kamu bisa atasi rasa tidak percaya diri itu dengan khayalan indah tentang mimpimu yang akan menjadi nyata di masa depan. Semoga dengan itu, kamu jadi lebih semangat memperjuangkan apa yang kamu perjuangkan dan bisa lebih percaya diri.

KETUJUH, BANGUN MENTAL

Saya yakin kamu pernah sakit hati ketika karyamu direndahkan. Saya yakin kamu pernah merasakan apa yang sudah kamu capai, tidak dianggap oleh orang lain. 

Ya, itu wajar. Saya pun sampai sekarang masih merasakannya. Tapi, terkadang perilaku mereka itu jangan melulu dihindari. Tapi kita harus busungkan dada dan dengarkan baik-baik celotehan mereka tentang karya kita. Kenapa? Karena kia harus bangun mental.

Saya selalu berkata kepada mereka yang pernah ikut Sekolah Menulis Indonesia yang saya buat.

"Ketika kamu berani berkarya,maka kamu harus siap karyamu tidak dianggap, karyamu diinjak, karyamu dijiplak, dan karyamu dibuang."

Ya, itu adalah peluang-peluang yang akan terjadi dan kamu harus siap menghadapi itu. Karena itu adalah ujian mental seseorang yang penuh karya. Jadi, saran saya. 

Jika memang ada yang merendahkan karyamu, cobalah belajar mendengarkan apa yang mereka katakan. Walau menyakitkan, setidaknya kamu bisa mengasah mentalmu untuk lebih kuat. 

Sehingga, jika di masa depan ada ujian yang lebih berat, kamu bisa menghadapinya dengan mudah. Lagi pula, untuk apa memikirkan mereka yang menjelekkan kita, toh nanti juga mereka akan lelah sendiri.

TERAKHIR, MALU SAMA PENDOSA

Terkadang saya bingung. Kenapa kamu tidak percaya diri dengan karyamu yang jelas-jelas karyamu ini positif dan penuh kebaikan. Padahal di luar sana banyak mereka yang mengumbar keburukan dan menyebarkan kejelekkan, tapi percaya diri dan tidak punya malu sama sekali.

Wajar saja kalau orang baik di dunia ini semakin sedikit. Bukan karena jumlahnya berkurang, tapi orang baiknya yang tidak parcaya diri dengan apa yang dia punya.

So, buat kamu yang sekarang sedang tidak percaya diri. Coba jawab pertanyaan saya ini,

Kamu orang baik, kan?
Karyamu isinya positif, kan?
Karyamu isinya kebaikan kan?
Karyamu bisa meng-influence orang lebih baik kan?

Kalau semua jawabannya adalah IYA, sekarang saatnya buang rasa tidak percaya diri kamu. Keluar dari zona itu sekarang dan tebar karyamu ke publik. 

Biarkan generasi muda melihat karya indahmu yang bisa menunjang mimpi-mimpi mereka. Semoga itu bisa menjadi batu loncatan mereka untuk menggapai mimpinya. Seperti kamu sekarang

Semoga bermanfaat

Ah, ada satu tips lagi agar bisa menambah rasa percaya diri. Ini tulisan microblog teman saya. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun