Apalagi semua itu dilengkapi dengan kurikulum modern, sarana dan prasarana yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas, juga dana pendidikan yang mencukupi. Terlebih pendidikan mereka didukung oleh tingginya budaya belajar masyarakat China. Berbeda sekali dengan Indonesia. ;)
Ya, kalau dilihat apa yang saya tulis di atas, pendidikan di China sebagian besar sama dengan apa yang diterapkan oleh Indonesia. Tapi kenapa China bisa teratas, sedangan Indonesia terbelakang? Ini yang menjadi pertanyaan dan renungan!
Sekeras apa pun pemerintah melakukan yang terbaik untuk pendidikan di Indonesia, kalau masyarakatnya masih rendah literasi dan budaya belajarnya yang masih sangat rendah, maka pendidikan kita akan sulit untuk menyusul negara lain. Sekalipun itu Malaysia.
Dari tulisan ini, saya berharap untuk seluruh tenaga pendidik, orang dewasa, dan orang tua untuk andil dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Orang dewasa, bisa dengan cara membuat program-program pendidikan yang fun di tengah masyarakat. Sehingga, mindset anak tentang "belajar itu membosankan" bisa diminimalisir.Â
Orang tua, mungkin bisa membantu bagaimana meningkatkan minat anak dalam belajar dan membaca di rumah. Ingat, orang tua pun punya andil dalam pendidikan. Terlebih belajar di rumah seperti sekarang ini. Kalau anak SD dan SMP tidak diawasi dengan maksimal, tanpa kesadaran dari si anak itu sendiri, pendidikan yang akan mereka dapat tidak akan maksimal.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menjadi renungan bersama.
Selanjutnya, kita akan dalami bagaimana China mendidik generasinya. Tunggu, artikel berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA:
Dickyandi, Nikola. 2016. Metode Belajar ala Tiongkok dan Jepang. Yogyakarta: Diva Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H