Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Negara dengan data PISA tertinggi. Indonesia Bisa Meniru Pendidikan Mereka?

22 Februari 2021   12:03 Diperbarui: 22 Februari 2021   12:37 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, ketika saya kuliah, saya pernah membayangkan. Andai saja ada sekolah yang benar-benar memberikan sebuah fasilitas kelas outdoor. Pasti mengajar dan belajarnya akan terasa lebih menyenangkan. Karena kalau siswa belajar di ruangan yang sama terus setiap harinya, pasti akan ada momen di mana mereka akan jenuh.

5. China memiliki lima sektor pendidikan, saya coba bahas satu per satu ya. PERTAMA, prasekolah. Jadi sebelum masuk sekolah, anak-anak harus menempuh prasekolah selama tiga tahun dan dilakukan saat anak berusia tiga tahun ke atas. Biasanya, prasekolah ini mengajarkan permainan, olahraga, observasi, dan aktivitas sehari-hari.  Kalau di Indonesia, ini bisa dibilang Taman Kanak-kanak (TK).

KEDUA, basic education. Anak-anak biasanya masuk sekolah dasar pada usia enam tahun. Jenjang ini pun berlangsung selama enam tahun seperti Indonesia. 

KETIGA, technical and vocational education. Nah, kalau ini terbagi menjadi dua, yaitu sekolah akademis dan sekolah kejuruan. Ibaratnya kalau di Indonesia, ini adalah SMA dan SMK.

Untuk sekolah akademis, terbagi jadi dua tingkatan. Ada yang namanya junior dan senior. Sekolah akademis junior berlangsung selama tiga tahun. Jika ingin lanjut ke sekolah akademis senior, maka harus mengikuti tes terlebih dahulu. Jika tidak lulus, dia bisa belajar di sekolah kejuruan.

Nah, jika lulus dan masuk sekolah akademis senior, maka pelajar akan menempuh pendidikannya selama dua atau tiga tahun. Di sini, mereka bebas memilih untuk mengikuti kelas sains atau sosial. Kalau kita ambil kesimpulan sementara, jenjang SMA di China lebih lama dibandingkan dengan Indonesia yang hanya tiga tahun.

Mereka yang lulus dari sekolah akademis senior, akan diarahkan pada adult education atau kuliah. 

Sedangkan, kalau sekolah kejuruan, pelajar akan dilatih untuk mengasah keahliannya pada bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan, serta teknik. Biasanya mereka akan belajar di sini selama empat tahun. Sekolah ini ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.

KEEMPAT, pendidikan khusus. Ini adalah pendidikan yang khusus menangani anak-anak dengan kemampuan khusus dan mengalami keterbelakangan. Mereka yang mempunyai kemampuan khusus akan mendapat kesempatan untuk naik kelas. Tapi bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan terbatas akan mendapatkan pengarahan agar bisa mencapai kemampuan sesuai standar minimal.

KELIMA, pendidikan tinggi. Bisa dibilang, ini adalah kuliah kalau di Indonesia. Tahap seleksinya pun kurang lebih sama seperti Indonesia ketika masa penerimaan mahasiswa baru.

Selain pendidikan formal di atas, China juga punya pendidikan nonformal. Pertama, mereka punya pendidikan khusus untuk orang dewasa dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Kedua, mereka juga menyediakan pendidikan literasi. Di mana, pendidikan ini berfokus untuk memberantas buta huruf. Sehingga dengan adanya pendidikan ini, rakyat China semakin banyak yang melek aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun