Melody juga mengunjungi negara-negara ASEAN untuk memperkenalkan teknologi pangan dan pertanian yang dimiliki oleh Indonesia. Hal tersebut dalam mempererat hubungan multilateral antara Indonesia, ASEAN dan Jepang. Serta meningkatkan solidaritas internasional.
Melody sebagai selebriti yang diangkat menjadi duta dalam kerjasama ini artinya menjadi seorang Goodwill Ambassador yang bertugas untuk memperkenalkan kepada masyarakat internasional mengenai pertanian dan pangan sebagai isu yang penting.Â
Selain itu, Melody harus berbicara mengenai potensi pemasaran hasil-hasil pertanian dan potensi bisnis dalam bidang pertanian. Sehingga model dari diplomasi yang dilakukan oleh Melody cenderung oral atau menggunakan pembicaraan sebagai bentuk diplomasinya.
Kegiatan Melody dalam menjalankan tugasnya juga dapat disaksikan oleh khalayak umum karena bersifat transparan, sehingga semua orang bisa mengikuti setiap proses diplomasi yang dilakukan oleh Melody.
Diplomasi selebriti ini menggunakan soft powernya untuk mencapai tujuannya. Soft power ini berbentuk attraction dan agenda setting. Dalam melihat fenomena Melody ini, dapat kita lihat bahwa dengan dipilihnya Melody JKT48 dapat menarik atensi masyarakat terhadap kerjasama Pangan dan Pertanian ASEAN - Jepang.
Melody sebagai Duta Pangan dan Pertanian tidak melakukan diplomasi untuk menghasilkan sebuah kesepakatan, berbeda dengan yang dilakukan oleh para diplomat di bawah Kementerian Luar Negeri.Â
Diplomasi yang dilakukan oleh Melody berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat terhadap isu yang sedang diusung. Masyarakat, terutama kelompok penggemarnya, menjadi sadar akan kerjasama yang lakukan oleh ASEAN dan Jepang.Â
Masyarakat yang pada awalnya tidak memberikan perhatian kepada kerjasama antara ASEAN dan Jepang tersebut kemudian memberikan atensinya. Bahkan, jika diplomasi tersebut berhasil, maka bisa saja pemerintah mengumpulkan opini publik mengenai kerjasama tersebut. Sehingga akan ada input dari masyarakat untuk pertimbangan kebijakan di masa depan yang terkait dengan kerjasama tersebut.
Dapat dilihat dari kerjasama tersebut, dihasilkan kerjasama yang lebih kuat antara ASEAN dan Jepang dalam bidang pangan dan pertanian. Upaya diplomasi tersebut dapat dikatakan berhasil karena tingkat kesadaran publik terhadap kerjasama tersebut meningkat. Sebagai lanjutan dari kerjasama tersebut, Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN yang lainnya akan melanjutkan kerjasama tersebut.
Pada tahun 2024, Jepang akan bekerjasama lagi dengan ASEAN melalui agenda "ASEAN 2025 : Forging Ahead Together" untuk menciptakan sektor pangan, pertanian, dan kehutanan yang kompetitif, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan yang terintegrasi dengan ekonomi global, berdasarkan pasar tunggal dan basis produksi yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan gizi, serta kemakmuran di Komunitas ASEAN.
Melalui kerangka kerja AMAF+3 (ASEAN+3 Ministers' Meeting on Agriculture and Forestry), Jepang akan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan baik di kawasan ASEAN dan Jepang melalui peningkatan produktivitas dan peningkatan produksi di sektor FAF (Food, Agriculture and Forestry).Â