Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah tentang Bersuci dan Menyucikan Diri dalam Taubat

10 Mei 2021   22:51 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:51 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pixabay-istockphoto

Ia tampak merengut karena setelah beberapa kali aku masih terus menyuruhnya mengulang wudhu. Sementara lantunan iqamah sudah terdengar dari mushola.

"Kamu tidak mau kan kalau nanti mendapat azab dari Allah karena wudhumu yang asal-asalan."

"Iya.Pah. Aku ulangi lagi nih"

Akhirnya ia dapat menyelesaikan wudhunya dengan baik. Tapi sayangnya shalat shubuh sudah berlangsung di mushola. Dengan sedikit kesal aku memberinya sedikit omelan. Si kecil hanya bisa tertunduk.

Shalat shubuh akhirnya aku laksanakan berjamaah berdua dengannya di rumah. Isteri dan puteriku yang besar sudah berangkat shalat duluan tadi ke mushola.

Selesai shalat si kecil menghampiriku. Sepertinya ada unek-unek yang dipendamnya.

"Pah, aku boleh tanya tidak?" Ia menatapku setengah ragu.

"Mau tanya apa. Tanya saja. Kalau Papah bisa nanti dijawab" Suaraku melunak karena sudah hilang rasa kesalku tadi.

"Pah. Aku kan masih kecil. Memangnya kalau aku salah-salah. Kena azab juga. Aku takut Pah. Memangnya waktu Papah kecil dulu kayak Adek tidak, bersucinya. Terus suka malas dan nakal?"

Pertanyaan yang begitu sederhana tapi menohok bagiku. Anganku seperti dibawa terbang ke masa lalu saat usiaku masih kecil.

Betapa aku demikian seringnya membuat kesal Ibu dan Ayah. Berapa kali aku dihukum karena kenakalanku. Jika dibanding anakku saat ini rasanya ia lebih baik dariku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun