Untuk yang pernah sezaman dengan saya pasti juga pernah melakukan hal ini. Mengkoleksi Amplop dan Kertas Surat. Saat itu memang sedang tren menulis surat dengan kertas bergambar dan berbau harum. Baik untuk teman, saudara maupun pacar.
Baca juga : Wanita-wanita tangguh penyibak fajar jalanan ramadan
Untuk koleksi berikutnya yang juga terinspirasi dari bapak adalah mengumpulkan Uang Kertas. Dulu sempat ada beberapa album yang berisi uang-uang lama. Sayang sekarang sudah tak jelas lagi keberadaannya.
Koleksi Kertas Jenis Barang Tak Umum
Sebelum mulai membaca mohon jangan berfikir saya aneh atau sedikit nyleneh dengan hobi koleksi barang-barang kertas tak umum ini ya. Walaupun kalau ditanya alasannya sampai saat ini saya juga bingung menjawabnya.
Karena tak umumnya koleksi kertas ini sehingga seringkali mengundang perdebatan antara saya dan isteri. Isteri jadi sering cemberut jika melihat banyaknya kertas yang saya simpan.
Koleksi barang tak umum saya yang pertama adalah Kertas Slip Gaji. Saya menyimpan lembaran Slip Gaji dari tempat bekerja sejak awal pertama kali saya mulai bekerja.
Koleksi yang berikutnya adalah Lembar Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Lembar ini saya kumpulkan sejak pertama memiliki rumah sendiri walaupun berstatus masih 'nyicil' (sombong amat...).
Selain itu saya juga masih mengoleksi Bukti-bukti Setoran Bank. Baik yang statusnya untuk tabungan dari beberapa bank maupun cicilan KPR untuk rumah yang sekarang saya tempati. Sejak saya pertama kali menyetorkan cicilan.
Yang berikutnya adalah Brosur Rumah dan Kendaraan. Sebagian besar sebenarnya saya kumpulkan sewaktu sedang mencari referensi saat akan membeli rumah dan kendaraan.
Untuk rumah saya simpan sebagai rujukan gambar jika akan merenovasi. Dan keterusan saya simpan hingga sekarang. Mau dibuang kok sayang. Padahal dari internet juga dengan mudah mencari model-model rumah yang diinginkan. Brosur mobil juga jelas sudah nggak 'uptodate'. Hadeuh.