Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

8 Kiat Praktis Mengajarkan Anak Ibadah di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   09:48 Diperbarui: 2 Mei 2021   10:05 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Hal ini membuat para orang tua berharap saat itu dapat melakukan ibadah bersama dengan seluruh anggota keluarga termasuk anak.

Banyak kendala yang dialami. Saat harus mengajarkan dan mengikutsertakan anak untuk beribadah baik di rumah atau di tempat ibadah.

Memang perlu ada kekompakan dan tenggang rasa dari para orang tua dan pengurus tempat ibadah atau DKM. Jika ingin mendekatkan anak-anak dengan tempat ibadah.

Baca juga: Tradisi Sahurku Seru dan Berkesan Tapi Yang Terakhir Bikin Lemas

Selaku anak sudah umum jika mereka belum bisa serius dan tertib. Sebenarnya sudah mau datang dan beribadah saja itu sudah satu poin plus tersendiri.

Kita bisa nilai sendiri bagaimana Rasulullah bersikap kala cucunya menunggangi punggung Beliau hingga tertidur saat sedang shalat. Tidak ada marah yang terucap sampai akhirnya ada sahabat yang mengangkat sang cucu dari punggungnya agar Rasulullah dapat menyelesaikan shalatnya.

Setidaknya ada 8 kiat praktis bagi orang tua dalam mengajarkan ibadah kepada anak. Terutama di bulan Ramadan ini.

Menjadi Contoh

Cara terbaik mengajarkan ibadah adalah dengan memberikan contoh. Kecenderungan anak adalah menjadi peniru yang baik dari orang tuanya.

Baca juga: Wanita-wanita Tangguh Penyibak Jalanan Ramadan

Jika kita ingin anak kita rajin beribadah. Cobalah dulu menjadi teladan yang baik. Lakukan shalat, puasa, membaca Al Quran dan segala aktivitas ibadah lain. Maka anak akan lebih mudah mengikuti.

Mengajak Lebih Baik Daripada Memerintah

Kegagalan yang sering terjadi selama ini orang tua tidak mampu menjadi contoh yang baik. Akan lebih mudah jika mengajak ibadah anak. Dibandingkan kita memerintahnya.

Dengan mengajak maka ada keterlibatan langsung dari orang tua. Baik secara emosi maupun tanggung jawab terhadap segala peribadatan yang dilakukan.

Mulai Dari Usia Dini

Masa paling baik dari belajar adalah di mulai sedini mungkin. Anak kecil ibarat kertas putih yang lebih mudah menyerap segala tinta pengetahuan.

Baca juga: Ketika Anak Bertanya: Pah, Bolehkah Aku Tak Meminum Madunya?

Saya sendiri sudah mengenalkan ibadah shalat sejak anak mulai dapat berdiri dan berjalan. Biarkan kesalahan-kesalahan yang terjadi diperbaiki seiringnya waktu.

Begitu juga dengan Al Quran dapat dimulai dari kecil dengan mengajarkan Iqro. Ramadan adalah waktu yang baik untuk mencobanya.

Mendampingi Anak Shalat Di Tempat Ibadah

Kecenderungan anak berisik karena bermain saat shalat tarawih misalnya. Dapat dikurangi dengan mendampinginya saat shalat.

Jadi kita bisa menjelaskan secara langsung apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat beribadah. Selain juga mengurangi kesempatan untuk anak bercanda dengan teman-temannya.
 
Membunyikan Bacaan Shalat

Beberapa anak ada yang kesulitan menghafalkan bacaan-bacaan shalat. Hal ini sebenarnya sering disebabkan bacaan tersebut hanya digunakan saat hafalan tapi tidak saat shalat.

Cara terbaik adalah anak dibiasakan membunyikan bacaan saat shalat. Jadi orangtua juga dapat mengoreksi langsung segala kesalahan yang terjadi.

Satu lagi yang harus diingat. Kelebihan bacaan-bacaan pada Al Quran dan Shalat adalah mudah dihafal jika diucapkan secara berulang-ulang.

Mulai Puasa Dengan Setengah Hari

Puasa harus dikenalkan sejak dini pada anak. Anak dapat belajar puasa pertama kali dari shubuh sampai setengah hari atau saat adzan dzuhur tiba boleh berbuka.

Lalu puasa dapat diteruskan kembali. Setelah makan dan minum. Hingga mencapai sore saat adzan maghrib berkumandang.

Ini akan memberi pelajaran kepada anak bagaimana rasanya menahan lapar dan haus. Beri dia semangat agar kuat sampai tengah hari. Namun beri toleransi jika pada awal masih belum kuat menjalaninya.

Memberikan Penghargaan

Jika anak berhasil menyelesaikan puasanya maka berikanlah penghargaan. Bisa berupa pujian ataupun hadiah berupa makanan, mainan ataupun uang.

Berikanlah hadiah yang nilainya lebih baik jika ia mencapai level puasa ataupun shalat yang lebih tinggi. Bisa juga dihitung berdasarkan berapa hari yang telah ia selesaikan secara sempurna.


Ada Target Waktu

Kita semua pasti tahu tidak ada hasil terbaik yang bisa dicapai tanpa adanya target. Begitu pula dalam hal beribadah.

Saya sendiri memberikan target waktu untuk anak dapat beribadah secara benar. Umur 7 tahun menjadi patokan untuk anak-anak saya dapat berpuasa satu hari penuh selama sebulan lamanya.

Begitu pula dalam hal shalat. 7 tahun menjadi target saya untuk anak hafal semua bacaan shalat dan menegakkan shalat lima waktu.

Alhamdulillah kedua anak saya berhasil menjalani tahapan-tahapan beribadah sesuai target. Saya juga sudah mulai mengikutkan anak pada setiap pengajian dan tadarus yang ada di mushola. Demi membuat anak akrab dan terbiasa datang kesana.

Mulailah jadikan tempat-tempat ibadah ramah dengan anak-anak. Agar ada penerus yang kelak memakmurkan tempat tersebut. Ramadan akan ceria dengan kehadiran anak-anak kita.

Coba lihat apakah tempat ibadah kita sepi dari anak-anak. Jika itu yang terjadi berarti ada yang salah dengan kita dan lingkungan dalam menyikapi kehadiran anak-anak. selama ini.

Yuk mulai jadikan anak-anak kita pencinta masjid dan mushola. Agar ada generasi penerus penegak agama Islam di lingkungan kita. Jadikan Ramadan tahun ini yang terbaik untuk kita semua.

Tangerang, Mei 2021
Mahendra Paripurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun