Selain pengalaman saya yang sering di-Ghosting kucing kesayangan. Belum lama ini ketua RW di tempatku juga mengalami hal yang serupa.
Kucing Persia berwarna kelabu miliknya pagi-pagi pergi meninggalkan rumahnya tanpa disadari ketika pintu pagar rumahnya terbuka.
Putri kesayangannya menangis sejadi-jadinya. Group whatsapp RW dan RT dipenuhi pengumuman tentang kehilangan tersebut. Disertai himbauan untuk memberitahu jika ada yang melihatnya.
Hal tak terduga terjadi. Di salah satu group facebook jual beli, ternyata salah satu anak pak RW menemukan kucingnya terpampang di situs tersebut. Rupanya ada anak muda di kampung dekat perumahan yang menemukan lalu menjualnya.
Pak RW kemudian berkoordinasi dengan Petugas Babinsa dan Bimmas setempat untuk menjebaknya. Rio, anak Pak RW berpura-pura ingin membeli dan mereka janjian untuk bertemu di sebuah taman dekat pusat perbelanjaan.
Singkat cerita akhirnya kucing tersebut kembali kepada pemilik sahnya disambut senyum bahagia dari putri Pak RW.
Bagaimanapun di-Ghosting kucing kesayangan memang sama menyedihkan dengan di-Ghosting pacar. Jika harus memilih di antara keduanya mungkin saya akan lebih memilih untuk meng-Ghosting pacar. Ups, becanda. Hehehe.
Tangerang, Maret 2021
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H