Pernah tidak, melihat barang yang tergeletak di suatu tempat? Mungkin di jalan ataupun tempat lain. Apa kemungkinan yang dilakukan, membiarkannya saja atau memilih untuk mengambilnya. Ini beberapa resiko yang harus anda tahu. Mulai dari malu sampai yang berimbas hukum ataupun karma.
Membuat Malu
Jika sering menonton tayangan film komedi Warkop Dono, Kasino, Indro mungkin sudah tidak asing lagi dengan hal ini. Tapi entah mengapa di dunia nyata masih ada saja yang mengalami kejadian seperti ini.
Tetangga rumah kebetulan sedang merenovasi rumahnya, jadi banyak tukang bangunan yang berseliweran di lingkungan kami. Pagi itu aku melihat beberapa anak termasuk anakku tampak sedang bermain. Beberapa bersembunyi sambil mengintai. Aku pikir mungkin sedang bermain petak umpet.
Iseng aku coba bertanya kepada anakku yang sedang bersembunyi. Tapi ia mengangkat jari telunjuknya ke depan bibir menyatakan untuk diam sembari menyuruhku untuk melihat ke suatu arah.
Penasaran aku melihat ke arah yang ditunjukkannya. Di depan rumah tetangga yang sedang direnovasi jalanan terlihat sepi. Seorang tukang bangunan tampak celingak-celinguk mengawasi sekeliling. Kulihat ia membungkuk meraih sesuatu dan bergegas masuk ke dalam rumah.
Anak-anak tampak tertawa geli melihatnya. Aku masih belum mengerti mengapa mereka tertawa. Anakku menjelaskan bahwa tadi salah satu temannya menaruh uang palsu mainan seratus ribuan di jalan untung mengerjai orang yang mengambilnya. Aku tertawa mendengarnya. Tak bisa kubayangkan bagaimana reaksinya jika nanti tahu itu hanya uang mainan. Tapi aku juga menasihati mereka agar tidak mengulangi lagi hal itu karena bisa saja orang tersebut marah jika tahu sudah dikerjai.
Di ujung sana kulihat si tukang keluar lagi dari dalam rumah dengan wajah malu. Mungkin ia tadi sempat memamerkan uang temuannya kepada teman-temannya. Dan baru tahu bahwa uang itu palsu. Si tukang terlihat merobek-robek uang kertas itu dan membuangnya.
Perihal peristiwa yang membuat malu, aku juga pernah melihatnya di tempat lain. Aku terbiasa berangkat dan pulang kerja menggunakan transportasi umum transjakarta. Mungkin semua tahu salah satu rutinitas yang harus kita lakukan jika menggunakan bus adalah menunggu.
Pagi itu tidak seperti biasanya di halte tempat ku menunggu tidak terlalu banyak penumpang yang searah denganku. Aku jadi bisa duduk santai di bangku besi yang disediakan sembari menanti bus datang.
Agak jauh dariku seorang anak muda tampak juga sedang duduk menunggu. Ia tampak gelisah. Sesekali pandangannya menatap sekeliling. Dan kemudian menatap ke ujung sepatunya. Beberapa penumpang sudah naik dan hanya menyisakan lelaki itu di bangkunya.