Tidak berapa lama menunggu saya dipanggil dan di sana saya di foto oleh petugas. Untuk yang berkaca mata harus melepas kaca matanya sebelum di foto. Pemohon SIM yang tidak memakai kemeja disediakan pakaian untuk berfoto. Setelah itu melakukan sidik jari dan tanda tangan elektronik di mesin yang disediakan.
Ingat ya. Pose yang diperbolehkan hanyalah pose sesuai standard pas foto. Tidak diizinkan pose dengan posisi menyamping, mata melihat kesamping atau keatas. Apalagi mengacungkan jari menutupi wajah, baik satu jari atau dua jari. Selain jadi tidak terlihat wajahnya juga nanti takut disangka kampanye terselubung. Hehehe.
Kemudian kita menunggu lagi di mobil pertama untuk ambil SIM dan pembayaran. Tidak perlu menunggu lama petugas sudah memanggil.
Biaya SIM C ternyata Rp 135.000 sedikit berbeda dari info yang saya peroleh via internet. Saya sempat bertanya ke pengantri lain yang sebelumnya bertanya kepada petugas tersebut. Biaya tersebut terdiri dari administrasi total untuk setoran ke negara, test kesehatan dan asuransi. Untuk SIM A sekitar Rp 140.000 menurutnya. Memang pada saat datang saya juga tidak membawa Surat Keterangan Sehat dari Dokter.Â
Prosesnya dari awal sampai jadi SIM juga tidak sampai satu jam, cukup cepat dan tidak ribet.
Tapi di SIM keliling ini juga tidak melayani perpanjang SIM dalam artian yang seperti kompasianer Johanes Krisnomo katakan merubah ukuran SIM menjadi panjang apalagi menjadi lebar atau tinggi selain tidak ada alatnya juga akan mempersulit kita jika harus menyimpannya nanti. Hehehe.
Jadi sudahkah anda perpanjang masa berlaku SIM anda ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H