Pak Syamsul menggeleng dan dia menjelaskan sedari pagi tidak ada yang telpon. Beliau kemudian menanyakan kronologis ceritanya.
Dengan mata mulai berkaca-kaca, Bunga dan teman-temannya bercerita dari awal sampai mereka mendatangi tempat sang guru.
Setelah selesai, sang guru menegaskan bahwa tidak punya teman guru dengan ciri-ciri tersebut dan tidak ada yang menghubungi via handphone sepanjang hari itu.Â
Kecurigaan pak Syamsul juga sama dengan mamanya Bunga bahwa orang tersebut berniat jahat dan kemungkinan adalah penculik yang sedang mengincar anak-anak seperti mereka. Tangis Bunga dan teman-temannya pun pecah seketika. Untunglah Tuhan masih melindungi keponakan saya ini.
Si ibu juga tidak kembali lagi masuk ke restauran karena mungkin telah melihat Bunga bercakap-cakap dengan ibunya dari kejauhan.
Untuk para orang tua berhati-hatilah, bekalilah anak-anak dengan pengetahuan yang cukup tentang modus-modus yang dilakukan oleh orang-orang jahat dan jangan mudah percaya atau berbicara dengan orang yang tak dikenal.
Modus operandi mereka biasanya dengan pura-pura mengenal orang-orang yang akrab dengan si korban dari hasil menggali informasi melalui percakapan awal ataupun mengiming-imingi dengan hadiah dan makanan.
Ingat dengan hanya satu kesalahan dan kelengahan kecil itu cukup jadi alasan yang dapat memisahkan kita dari anak-anak kita tersayang selamanya.
Waspadalah !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H