Aku Merdeka..
Dulu aku  adalah sebait kata
Yang lekat dengan perjuangan
Yang diteriakkan para pahlawan di tengah pertempuran
Yang membasahi bibir dan binar mata
Demi negeri tercinta
***
Aku adalah Merdeka..
Dulu aku adalah rasa
Yang terbangkitkan oleh raga yang terjajah
Yang terpenjara lama dalam rintihan siksa
Yang mampu meledakkan asa
Bergemuruh merobek dada
***
Aku adalah Merdeka..
Dulu aku adalah mantera sakti
Pendamping takbir Illahi
Yang mampu membuat bambu runcing
Kalahkan senapan dan meriam penjajah bertaring
Yang membuat kurcaci pribumi tak gentar hadapi raksasa dari negeri antah berantah
***
Panggil.. panggil.. seribu penjajah
Akan kubuat satu prajuritku hancurkan kalian sebelum melangkah
Panggil.. panggil.. puluhan pesawat tempurmu
Akan kubuat pejuangku jatuhkanmu layaknya burung tanpa sayap
Panggil.. panggil.. mesin-mesin perangmu
Akan kubuat bambu-bambu runcing sekuat baja tanpa tanding
Aku adalah penguat raga
Aku adalah perekat jiwa-jiwa nusantara
Aku adalah penyatu ragam agama
Aku lekat dengan ucap para ulama
Ku buat para pejuangku tak gentar dalam pertempuran
Ku buat para pejuangku menyerang walau terpojok di bibir jurang
Ku  buat para pejuangku  kebal rasa walau peluru menerjang dada
Aku adalah benteng dan tameng bagi bumi tercinta
Aku Merdeka
****
Tapi kini
Aku hanyalah seonggok kata
Tanpa makna tanpa rasa
Kau jadikan aku demokrasi tanpa batas
Kau jadikan aku alat peretas kebangsaan
Kau jadikan aku alat pengadu domba agama
Kau jadikan aku seolah musuh para ulama
Dulu aku perekat ulama dan nasionalis demi cita-cita bersama
***
Aku tetaplah Merdeka
Tapi aku rindu
Kau pekikkan dan teriakkan ku dibibirmu
Kau gelorakan semangatmu dengan kataku
Kau sandingkan takbirmu dengan ucap ku
Kau bangkitkan juangmu bersama ku
***
Aku rindu
Melihat kalian bersatu
Demi pahlawan-pahlawan yang terbaring dibumi
Yang rela korbankan darah dan air mata demi damai negeri
Demi para pejuang yang saat ini mungkin menangis melihat polahmu
***
Aku rindu
Berjuang bersama kalian membela harga diri
Menegakkan nyali di depan lain negeri
Membusungkan dada bersama tanpa ngeri
***
Aku rindu
Kepal-kepal tangan kalian yang teriakkan ku
Untuk membangun bumi pertiwi
Menggelegar menggoncang angkasa
Indonesia dan dunia
MERDEKAA !!!
Tangerang, 17 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H