Gaya komunikasi submisif adalah perilaku yang selalu tunduk. menerima apa adanya. kurang bisa menyatakan kebutuhan. perasaan. nilai dan pemikiran sendiri. tidak bisa menolak dan membiarkan kebutuhan. pendapat. pikiran. penilaian orang lain mendominasi pendapat. pikiran dan penilaian dirinya. walaupun sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang dirasakan. yang penting tidak masalah bagi orang lain.Â
Akibat dari perilaku submisif. individu tesebut kurang berani mengambil suatu keputusan. menghindari konflik. Takut disalahkan. sehingga orang lain memberikan respon negatif terhadap dirinya.
Gaya komunikasi agresif ditekankan dengan berbicara secara keras dan menuntut. Menggunakan kontak mata yang intens dan mendominasi atau mengendalikan orang lain dengan menyalahkan, mengintimidasi, mengkritik, mengancam, atau menyerang adalah beberapa cara yang digunakan komunikator agresif saat berkomunikasi. Komunikator agresif sering mengeluarkan perintah, mengajukan pertanyaan dengan kasar dan gagal dalam mendengarkan orang lain.
Namun komunikator agresif pun dalam beberapa momen tertentu dapat dianggap sebagai seorang pemimpin dan mendapatkan rasa hormat dari orang-orang di sekitar mereka.
Gaya komunikasi asertif adalah upaya menjalankan hak pribadi kita dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keyakinan secara langsung, jujur dan tepat, dengan tetap menghormati hak orang lain. Selain itu, Komunikasi asertif juga dapat memperkuat hubungan, mengurangi stres akibat konflik, dan memberi dukungan sosial saat menghadapi masa-masa sulit.
 Perilaku asertif dianggap dapat menunjukkan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain, mendorong pengungkapan diri, pengendalian diri, dan apresiasi positif terhadap harga diri.
Pertama, dalam serial "Drama Ratu Drama" terdapat karakter bernama Ijul dia merupakan seorang yang asertif. Ijul sangat berani dalam mengekspresikan perasaannya dalam komunikasi di serial tersebut.Â
Dia cenderung mengedepankan perasaan orang-orang terdekatnya seperti sahabat, orang tua, dan teman kru syuting film ketika sedang dalam kondisi yang sulit.
Latar belakang karakter Ijul menjadi seorang yang asertif adalah karena dia memegang teguh perkataan dari ayahnya yang harus berbuat baik dan selalu menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan.Â
Ketika Ijul menyampaikan pesan dia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga menghargai pendapat dan perasaan lawan bicaranya, dia sangat menghindari perkataanya yang dapat melukai lawan bicaranya seperti ketika Ijul yang sedang berdebat dengan Amelie.Â
Namun, ketika ayah Ijul selalu mengharpkan anaknya untuk bisa mendapatkan piala aktor pemeran utama terbaik, disitu Ijul menjadi seorang yang agresif dikarenakan tidak kuat menahan emosi yang selalu dia pendam selama proses dilokasi syuting tersebut.