Sesuai keinginan kaum Wahabi, pemerintah Saudi  mengeluarkan peraturan yang ketat yang mengatur kehidupan sehari hari warganya. Bioskop --bioskop ditutup, begitu pula dengan toko musik . Kebebasan dan hak kaum wanita kembali dibatasi.Â
Tidak ada lagi penyiar TV wanita yang tampil di TV nasional. Â Dan seterusnya. Dinasti Saud kembali memenuhi janjinya pada kaum wahabi untuk ikut menjaga dan menyebarkan paham wahabi.
Penyebaran Pengaruh Wahabi  untuk Membendung Pengaruh IRAN
Dinasti Saud merasa terancam .
Setelah sukses dengan revolusinya, Republik (Syiah) Iran sebagai sebuah negara Islam Syiah tidak hanya melakukan konsolidasi ke dalam. Tetapi mereka juga  aktif untuk ikut mendorong pemeluk islam Syiah yang menjadi minoritas di negara Sunni lainnya, untuk berani memperjuangkan nasibnya.Â
Tidak lama setelah bergulirnya revolusi Iran, terjadi pemberontakan di  Qatif, sebuah wilayah di Arab Saudi yang penduduknya banyak memeluk Syiah.  Perlawanan di Qatif itu pada akhirnya dapat dilumpuhkan. Namun potensi pengaruh pemberontakan di Qatif  karena pengaruh Iran tetap ada sampai saat ini.
Iran memang agresif dalam menyebarkan pengaruhnya. Iran secara terang-terangan mengumumkan berniat untuk mengexport revolusi Iran ke negara-negara Islam lainnya
Sejalan waktu, Iran semakin assertif menyebar luaskan pengaruhnya di timur tengah. Pada tahun  1982, Korps Penjaga revolusi Islam  Iran (Islamic Revolutionary Guard Corp/IRGC ) ditenggarai telah mengirim pasukan ke Libanon untuk melatih pejuang pejuang libanon menghadapi Invasi Israel ke Libanon.
KSA Menyebarkan Pengaruhnya Di negara-negara Islam Sunni
Saudi Arabia tidak tinggal diam.  Ditopang dengan kekayaan yang didapat dari minyak, KSA menyebarkan pengaruhnya ke negara Islam lainnya . Pakistan yang berbatasan langsung dengan Iran  adalah salah satu negara pertama yang "Kecipratan" dari kebijakan ini.
Presiden Pakistan, Jendral Zia Ul Haq, Banyak menerimg Bantuan Dana Arab Saudi untuk membangun masjid masjid dan pusat pendidikan islam. Ratusan bahkan ribuan madrasah-madrasah yang mengajarkan doktrin  wahabisme didirikan di Pakistan. Dan dengan dukungan Arab Saudi, Jendral Zia Ul-Haq mencanangangkan Shariah-nisasi atau Islamisai negara Pakistan.Â