Berdirinya kerajaan Arab Saudi berkaitan erat dengan aliran Wahabisme. Wahabisme dapat digambarkan sebgai Sebuah aliran yang  yang "ultra konservatif", "keras" dan "puritan". Puritan disini dimaksukan sebagai kelompok keagamaam yang ingin memperjuangkan "kemurnian" doktrin agama yang dipahaminya.
Kata wahabi di ambil dari nama ulama yang menyebar luaskan paham tersebut: "Muhammad ibn Abd al_Wahab di tahun 1700 an di wilayah Najd di semanjung arab.  Untuk menyebar luaskan pahamnya, Muhammad ibn Abd al_Wahab  membuat pakta perjanjian dengana pemimpin yang berkuasa saat itu  Muhammad bin Saud (Ibn Saud) .Â
Muhammad ibn Abd al_Wahab menjanjikan ketaatan politik dari dirinya dan pengikutnya pada pemerintahan Ibn Saud.  Muhammad ibn Abd al_Wahab juga  meyakinkan dan menjanjikan Ibnu Saud bahwa perlindingunan yang dia berikan  terhadap penyebaran gerakan Wahabi akan membawa Kekuasaan , kejayaan Ibn Saud atas pengusaan wilayah semenanjung Arabia. Â
Dan itulah yang terjadi. Pada tahun 1932, keturunan Muhammad bin Saud- Abdulaziz ibn Abdul Rahman ibn Faisal ibn Turki ibn Abdullah ibn Muhammad Al Saud- mendirikan Kerajaan Saudi Arabia yang menguasai sebagian besar wilayah semenanjung arabia. Â Â
Dinasti Saud telah mendapatkan apa yang dijanjikan Al-Wahabb di abad 17, pada saat yang sama, Dinasti Saud terus berkomitmen untuk "melindungi"penyebaran aliras wahabisme
Oil Booming and Culture Shock
Penemuan ladang minyak ditahun tahun 1938 akhirnya membawa kemakmuran pada penduduk Arab Saudi yang  gersang tersebut.
Kemakmuran menjadi pintu  masuk moderninasasi penduduk Arab Saudi. Dengan  daya beli yang kuat,  demand atas barang-barang impor  :  Mobil-mobil terbaru, barang barang  mewah , Perangkat elektronik terbaru semakin meningkat. Tidak hanya barang, produk-produk industri kreatif  seperti musik dan film dari dunia barat dan juga  gaya hidup ala barat yang moderen banyak diminati penduduk Arab Saudi.Â
Sebelum tahun 1979, Â hak hak wanita untuk bekerja tidak dibatasi. Bahkan ada yang menjadi Penyiar TV nasional, yang tampil di TV tanpa memakai Hijab.
Perkembangan ini tentunya tidak disukai oleh kaum Wahabi di Arab Saudi. Tapi keberetan kaum Wahabi tampaknya tidak tanggapi serius oleh  pemerintahan  Arab Saudi saat itu - sampai terjadinya revolusi iran tahun 1979
 Revolusi Iran