Berdasarkan data total gigitan hiu global pada tahun 2021 sejalan dengan rata-rata sekitar 72 insiden dalam lima tahun terakhir (2016-2020) dengan kasus gigitan tanpa provokasi berjumlah 73 dan jenis kasus lain yaitu gigitan yang diprovokasi sejumlah 39. Pasti timbul pertanyaan “kalau mereka bukan monster, mengapa masih banyak terjadi kasus serangan?” Jawabannya adalah karena mereka adalah hewan yang mudah penasaran.
Apa yang kita lakukan bila kita penasaran pada suatu benda, kita memegang dan merabanya. Lalu bagaimana dengan hiu yang tidak mempunyai tangan?
Maka satu satunya cara adalah dengan mendekati objek dan menggigitnya. Perlu diingat bahwa kita tidak masuk dalam menu seekor hiu, mereka biasanya memangsa ikan serta mamalia laut seperti singa laut dan anjing laut. Sebuah insiden di beberapa tempat bukan berarti kita harus mencap buruk satu spesies. Namun kita justru menghabisi populasi hiu demi manfaat yang khayal tadi.
Penurunan jumlah hiu di laut sangat berdampak pada ekosistem di laut. Bayangkan saja menurut website Nature.com oleh Pacoureau, N dkk (2021) dari total populasi hiu di tahun 70an, kini hanya sekitar 30% yang tersisa dan jumlah tersebut terus menurun. Jika ikan hiu punah, maka ikan karnivora yang berada di tingkat bawah hiu pada rantai makanan akan bertambah banyak. Dengan begitu, jumlah ikan-ikan kecil makanan ikan karnivora, akan menurun.
Selain itu, kesehatan karang juga akan terganggu. Hal ini disebabkan oleh alga yang semakin melimpah karena tidak ada ikan-ikan kecil yang memakannya. ketidakseimbangan populasi di rantai makanan akan menghancurkan ekosistem dan butuh waktu lama agar mencapai titik seimbang lagi.
Namun masih perlu diingat bahwa hiu bukanlah makhluk pembunuh maupun makhluk yang tidak berbahaya bagi kita. Hiu tetaplah adalah seekor hewan yang bergerak berdasarkan insting alami mereka.. Kemungkinan besar jika seseorang tidak mengganggu dan juga tidak panik maka mereka juga tidak akan mengganggu mereka.
Sebagai manusia yang berpendidikan tentu kita memiliki kewajiban untuk menyelesaikan masalah ini. Kita jangan hanya melindungi spesies hewan yang kita cap lucu dan “gemoy”. Banyak spesies lain yang bahkan lebih penting untuk lingkungan hidup terbunuh di sekeliling kita.
Melestarikannya seharusnya sudah bukan menjadi pertanyaan perlu atau tidak. Sudah banyak spesies yang hilang karena kerakusan manusia. Akan sangat menyedihkan apabila kita kehilangan spesies ikan yang sangat penting ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H