Mohon tunggu...
Mahdinar
Mahdinar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Hobi menonton film dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memecahkan strawberry generation

26 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 26 Januari 2025   17:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

7. Sangat bergantung pada orang tua

Julukan "strawberry" dianalogikan dengan buah strawberry yang mudah rusak, lembek, dan tidak tahan lama. Istilah ini awalnya muncul di Taiwan dan kemudian menyebar ke negara-negara Asia lainnya sebagai kritik terhadap generasi muda. Istilah "generasi strawberry" sering digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang dianggap lemah, rapuh, dan tidak tahan banting. Namun, stereotip ini tidak adil dan tidak mencerminkan realitas sesungguhnya.

Mitos vs Realitas

Mitos: Lemah dan Rapuh

Generasi muda saat ini sebenarnya memiliki ketangguhan yang luar biasa. Mereka menghadapi tantangan kompleks seperti:

- Ketidakpastian ekonomi global

- Persaingan kerja yang ketat

- Perubahan teknologi yang cepat

 Realitas: Adaptif dan Inovatif

Generasi muda menunjukkan:

- Kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun