Sedangkan hobi, nilainya tidak lagi berhubungan dengan urusan kebenaran dan manfaat objektif, tetapi lebih kepada urusan kesenangan subjektif. Kesenangan setiap orang tidak ada aturan umum yang menjadi parameter untuk menilainya.
Kalau sudah senang, orang tidak lagi peduli dengan nilai pengorbanan untuk mewujudkannya. Dalam menilai sebuah hobi, seseorang menjadi mirip seperti ketika sedang jatuh cinta; separo akal sehatnya hilang entah ke mana.
"Demi cintaku padamu, akan kupetik bintang dan kugenggam rembulan untuk menyinarimu dalam gelapnya malam.
"Demi janda bolong akan kukuras tabunganku di bank demi menikmati indahnya lubang-lubang".***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!