Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lemahnya "Skill Digital Literacy" dalam Sistem Pendidikan Kita

27 Juni 2018   06:46 Diperbarui: 29 Juni 2018   10:56 3531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: inovasee.com

Sebagai contoh, di kalangan pelajar, seorang siswa yang memiliki kemampuan tersebut akan bisa mendapatkan informasi mengenai pengetahuan terkait pelajaran di sekolah misalnya melalui internet atau media teknologi informasi lainnya. Sehingga ia tidak hanya mendapatkan informasi tersebut dari buku pelajaran. Ini tidak berarti bahwa buku ajar menjadi tidak penting.

Di samping kemampuannya dalam menggali informasi, dia juga mampu membuat konten digital dari hasil pengumpulan informasi tadi. Selanjutnya dalam mengkomunikasikan informasi yang diperolehnya kepada teman, guru atau kepada publik secara luas, ia mampu memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Seperti itulah tuntutan penguasaan digital literacy ini di dunia pendidikan.

***

Di zaman sekarang sebenarnya praktik digital literacy ini mudah untuk dilakukan. Bahkan pelajar sekarang ini lebih banyak berinteraksi dengan teman-temannya menggunakan media digital online. Misalnya saja mereka sudah sering menggunakan internet dan berselancar untuk menemukan informasi. Mereka juga menggunakan jejaring sosial untuk berinteraksi satu sama lain.

Namun dalam konteks dunia pendidikan, tampaknya hal ini masih perlu untuk didorong dan ditingkatkan lagi sehingga tidak membiarkannya berjalan secara alami. Perlunya peningkatan ini terlihat misalnya dari fasilitas yang digunakan atau yang disediakan oleh sekolah atau kampus yang ada. Memang, secara kebutuhan dasar, upaya peningkatan penguasaan keterampilan ini sudah dilakukan hampir di semua sekolah dan kampus seperti penyediaan laboratorium komputer dan akses internet.

Tetapi digital literacy tidak sekedar mengenalkan komputer dan internet kepada para pelajar atau pengajar, namun juga keterampilan lain yang bisa membantu memudahkan mereka di dalam menjalani proses belajar dan mengajar. Keterampilan ini mencakup misalnya saja perangkat-perangkat lunak yang sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajarinya. Barangkali selama ini, perangkat lunak yang dikenal luas di kalangan siswa atau mahasiswa bahkan guru dan dosen untuk kepentingan pembelajaran ini hanya sebatas penguasaan perangkat lunak seperti Word, Excel dan PowerPoint.

Pengecualian di sini adalah lembaga pendidikan yang memang khusus mengajarkan bidang teknologi informasi, seperti teknik dan sistem informatika atau yang sejenis. Di sini kita tidak membahas kekhususan sekolah atau kampus yang memang disiapkan untuk mempelajari hal itu. Yang kita bicarakan di sini adalah sekolah, kampus, siswa, mahasiswa, guru dan dosen yang fokus pada pendidikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora atau ilmu murni lainnya yang secara aksiologi keilmuan,  tidak bertujuan untuk dikembangkan ke arah teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam bidang keilmuan tersebut, teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang dirangkum dalam keterampilan digital literacy ini, tetap dibutuhkan. Fungsi utamanya adalah untuk memudahkan dan membuat lebih efektif dan efisien proses pembelajaran. Sehingga ke depannya, dunia ilmu pengetahuan di Indonesia menjadi cepat tumbuh dan berkembang melalui bantuan hal-hal tersebut di atas.

Lemahnya Skill Digital Literacy dan Harapan Masa Depan

Di dalam bidang-bidang pengetahuan yang disebut terakhir itu, penerapan atau pemanfaatan teknologi informasi dalam menciptakan digital literacy di kalangan siswa atau mahasiswa ini masih kurang. Kenyataan ini misalnya bisa dirasakan dan diamati dalam keterampilan dan cara mereka menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, baik tugas harian sekolah, kampus atau tugas akhir seperti skripsi, tesis bahkan disertasi sekalipun.

Secara rinci misalnya, keterampilan itu meliputi bagaimana menggunakan internet atau data digital lain sebagai sumber untuk mencari bahan referensi yang dikelola dengan baik. Tujuan dari hal tersebut adalah dalam rangka menghimpun, mengolah dan menganalisis data yang salah satunya bisa bersumber dari dunia maya. Kemudian setelah itu, keterampilan ini juga termasuk bagaimana mereka menyajikannya dan mempublikasikannya di internet baik dalam bentuk makalah jurnal atau tulisan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun