Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menakar Kontroversi mengenai Etika Wawancara Najwa Shihab

26 Januari 2018   18:56 Diperbarui: 26 Januari 2018   19:03 2802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu etika? Pertama-tama kita mengacu dulu ke definisi menurut KBBI yang mengatakan bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.

Kita fokus pada kata ilmu dengan tujuan untuk menekankan bahwa etika adalah sebuah ilmu teoretis. Pengetahuan mengenai baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Jadi ia adalah sebuah teori mengenai baik dan buruk, hak dan kewajiban.

Definisi lain mengatakan bahwa etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Lagi-lagi definisi kedua ini juga menekankan kepada kata ilmu. Tetapi ilmu yang didekati secara rasional.

Menurut sejarahnya, etika ini merupakan bagian dari filsafat kemanusiaan yang dimulai diseriusi sejak zaman Socrates dan diteruskan oleh muridnya Plato dan Aristoteles. Begitu seriusnya urusan etika dalam pikiran para filosof tersebut Aristoteles menyusun buku yang terkenal dengan judul Nichomacean Ethics. Sebagai bagian dari filsafat itulah, maka asal kata etika ini bermula dari Yunani dari kata thik dan thikos.

Dari sini sudah mulai tampak bahwa etika adalah pengetahuan prinsipiil mengenai baik dan buruk dalam rangka memberikan pedoman perilaku bagi seseorang. Etika ini cakupannya bersifat universal dalam arti semua menyepakatinya sebagai sesuatu yang harus dilakukan.

Misalnya berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban etika yang harus dilakukan. Di seluruh dunia pun selagi seseorang merasa jadi manusia, maka tidak ada perdebatan mengenai ajaran etik dalam berbuat baik kepada orang tua ini.

Etika ini menjadi prinsip universal untuk menentukan baik dan buruk bagi kehidupan manusia. Dan karena ia merupakan bagian dari diskusi kefilsafatan, maka sumber dari etika adalah filsafat, pemikiran rasional dan logis. Sedangkan jika ajaran itu bersumber dari agama, maka ia dinamakan akhlak.

Terkait dengan akhlak ini, maka bisa jadi sesuatu dianggap etik menurut pemikiran orang tetapi belum tentu etik menurut ajaran agama. Misalnya etika hedonisme, etika utilitarianismse, etika marxisme atau etika lain yang bersumber dari pemikiran filsafat.

Moral

Sekarang mari kita definisikan apa itu moral? Sekali lagi kita mengacu dulu ke KBBI yang mengatakan moral adalah (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya.

Definisi lain mengatakan bahwa moral adalah menyangkut tentang persoalan yang benar atau salah, sesuatu yang perlu dilakukan dan ditinggalkan atau alasan-alasan tertentu pada suatu keadaan tertentu. Meskipun keduanya kadang kita campuradukkan, tetapi faktanya secara akademik dan secara sosial juga berbeda antara kedua hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun