Tetapi sekali lagi, gaya seseorang itu keluar dari preferensi pribadinya. Saya kira anak muda sekarang dengan kemudahan akses terhadap informasi, akan lebih banyak memiliki figur contoh dan panutan untuk ditiru. Mereka tidak akan serta merta meniru Pasha dengan gaya rambutnya. Janganlah kita menganggap anak muda sekarang sebagai generasi bodoh yang akan menjiplak begitu saja gaya orang lain.
Saya sendiri, termasuk golongan yang memprotes penyelewengan dari "penampilan datar" dan rapi seperti netizen di atas. Zaman sekarang substansi dan isi lebih penting dari pada kemasan. Rakyat sudah bosan dengan kemasan menarik tapi isinya tidak laik. Rakyat sudah sering tertipu dengan penampilan.
Apa kemudian kita akan kembali melestarikan "tradisi tipu menipu" lewat baju koko dan peci, jas dan dasi dengan menolak tawaran alternatif berpenampilan dari seorang Pasha Sang Walikota? Sesekali keluar kek dari cara pikir mainstream dan mencoba menjelajahi cara berpikir minorstream. Saya yakin, pertanyaan dan pernyataan ini juga akan menjadi seperti jalan setapak dibandingkan dengan jalan raya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H