Perbandingan dengan India
Loh kenapa membandingkan dengan India? Loh kenapa tidak?
Terlihat dengan jelas kurva pandemi India adalah kurva yang menunjukkan improvement. Walaupun di puncak pandemi India bisa mencatatkan hampir 100,000 kasus/hari, tingkat infeksinya sudah menurun dengan perkembangan yang sangat bagus.
Melansir @pandemictalks di instagram, strategi testing India berhasil menekan pertumbuhan kasus COVID-19. Hal ini dikarenakan strategi testing India yang efektif, juga dilaksanakan dengan baik. India dapat meningkatkan kapasitas testingnya dengan menambah infrastruktur penunjang testing dari 13 laboratorium menjadi 2,360 laboratorium dalam waktu kurang dari 1 tahun. Dengan begitu, kini India dapat melakukan 5.2 juta tes COVID-19/minggunya. Ini melebarkan kriteria warga yang dapat dites secara gratis di sana. Ibarat memakai jaring pancing yang sangat lebar hingga dapat menangkap banyak kasus infeksi di masyarakat. Jumlah 5.2 juta tes/minggu ini sangat masif jika dibandingkan Indonesia yang baru mengetes 6.2 juta orang sepanjang pandemi COVID-19.Â
Miris dan memalukan.
Selain itu, strategi tracing yang agresif juga disinyalir menjadi palu godam penekan penyebaran COVID-19 di India. Melansir dari @pandemictalks, petugas tracer di India akan mengunjungi orang yang merupakan kontak erat pasien COVID-19, hingga dapat mendeteksi 80% kontak dalam waktu 3 hari. Selain itu, warga diwajibkan untuk membantu proses tracing dengan mengunduh aplikasi pemantau mobilitas di smartphonenya.Â
Terbukti dengan testing dan tracing yang "niat", India dapat menurunkan jumlah kasus harian dan melonggarkan kebijakan pembatasan sosialnya.
Jadi apa lagi yang ditunggu pemerintah Indonesia untuk segera memantapkan "niat" dalam penerapan program testing dan tracing yang masih terbengkalai?