Ketua Gerombolan : Semua yang ada disini segera tinggalkan puskesmas ini. Cepat !! Sebelum aku berbuat kasar kepada kalian.
Pak Doni : Hentikan !! Ada apa ini !!Â
Ketua Gerombolan : Sudah kamu tidak usah ikut campur pak kepala desa, diam kamu disitu !! Aku sudah sah membeli puskesmas ini.
Mas Uyon : Oke, kamu mungkin bisa membeli puskesmas ini. Tapi tolong biarkan yang sakit tetap dirawat disini. Aku khawatir keadaan mereka semakin parah. Aku mohon padamu tuan !!
Pak Guru : Aku rasa kalian kurang vitamin ya. Kalian pikir dengan membawa pistol semua akan takut. Saya tidak takut sedikit pun. Jangan kalian pikir dengan uang bisa berbuat sesuka hati kalian.
Kaddabi yang melihat ada suasana ketegangan itu turun dari kasurnya. Dirinya berjalan pelan menuju gerombolan orang itu. Sesampainya di dekat gerombolan itu, kadabbi langsung mengemut pistol itu dalam kemulutnya. Seisi ruangan menjadi hening.
Kaddabi : Tarik pelatuk pistolmu sampai habis pelurunya. Sampai kamu puas dengan nafsu keduniawianmu paman. Aku tidak takut !!
Ketua Gerombolan : Kurang Ajar !! Kubunuh kau menentangku. Hukum bisa kubeli, apalagi cuma nyawamu.
Kaddabi : Silahkan jika kalian berani !! Nyawaku murah untuk menentang kejahatan.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H