Mohon tunggu...
Maharisa Audria
Maharisa Audria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Jurusan Sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cumi-Cumi Stroberi (Histioteuthis heteropsis): Si Merah nan Aneh Penghuni Laut Dalam

28 Desember 2021   03:30 Diperbarui: 28 Desember 2021   03:35 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, mata kecilnya diadaptasi untuk mengawasi area bawah (dasar laut) atau lebih tepatnya untuk mendeteksi kilatan biopendar dari hewan di bawahnya. Spesies ini tentunya juga memiliki kemampuan biopendar atau menghasilkan kilatan cahaya khas dari sel photopores berbentuk seperti biji stroberi di kulitnya. Kemampuan ini juga dimanfaatkan secara baik untuk mengatur cahaya yang datang dari atas sehingga mangsa dibawahnya akan terkecoh atau bahkan menganggapnya sama seperti cahaya dari permukaan.

Bagaimana pertahanan cumi-cumi stroberi dari predator?

Pose-J H. heteropsis (a) dewasa, (b) remaja.
Pose-J H. heteropsis (a) dewasa, (b) remaja.
Cumi-cumi stroberi juga memiliki pose-J yaitu lengan yang membungkus ke arah belakang menuju kepala dan mantel tubuhnya. Pose ini merupakan hal umum pada cumi-cumi dan kuat dugaan adalah sebagai pose defensif atau bentuk pertahanan dari predator yang berpotensi memangsanya. Hewan yang berpotensi memakannya adalah cumi-cumi jumbo, paus sperma, lumba-lumba Risso, burung laut, hiu, tuna, dan lancetfish. Selain cara tadi, cara tinta juga dikembangkan namun hanya jika didekati atau disentuh.

Daur hidup cumi-cumi stroberi

Sama seperti kelompok cumi-cumi lainnya, H. heteropsis bereproduksi dengan cara seksual. Diawali dari pejantan yang merayu betina dengan tampilannya, jika cocok maka jantan akan menggenggam betina dan memasukkan salah satu tentakelnya (hectocotylus) yang juga berfungsi sebagai penis. Betina biasanya memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkannya pada dasar laut. Akan tetapi, reproduksi pada cumi-cumi stroberi masih sedikit diketahui meskipun ada kemungkinan mereka menyimpan telur pada perairan yang lebih dalam.

Referensi:

Belman, B. W. (1978). Respiration and the effects of pressure on the mesopelagic vertically migrating squid Histioteuthis heteropsis. Limnol. Oceanogr., 23(4), 1978, 735-739. American Society of Limnology and Oceanography, Inc.

Thomas, K. N., Robison, B. H., & Johnsen, S. (2017). Two eyes for two purposes: in situ evidence for asymmetric vision in the cockeyed squids Histioteuthis heteropsis and Stigmatoteuthis dofleini. Phil. Trans. R. Soc. B 372: 20160069. http://dx.doi.org/10.1098/rstb.2016.0069

Young, R.E. and R.M. Mencher. (1980) Bioluminescence in mesopelagic squid: diel color change during counterillumination. Science, 208:1286-1288.

Young, R.E. and C.F.E. Roper. (1976) Bioluminescent countershading in midwater animals: evidence from living squid. Science, 191:1046-1048.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun