Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Model - Art Modeling

Hanya seorang lelaki biasa yang senang mendengar hatimu bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Puisi di Coffea Arabica

19 Januari 2025   22:35 Diperbarui: 19 Januari 2025   22:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya," jawab Dendrobium, berusaha terdengar santai. "Aku tidak menyangka bisa menemukanmu di sini."

Kala mengangkat bahu ringan. "Kafe sedang direnovasi, jadi aku pikir, kenapa tidak mencoba sesuatu yang kecil dan sederhana?"

Percakapan mereka mengalir seperti sungai, membasuh kegelisahan yang sempat menguasai hati Dendrobium. Tetapi saat suasana mulai nyaman, seorang pelanggan datang, menyerahkan buket bunga kecil kepada Kala. Kala menerimanya dengan senyuman hangat. Dendrobium berdiri diam, keraguan kembali menghantui.

"Maaf," ujar Kala setelah pelanggan itu pergi. "Itu hanya teman lama."

Dendrobium mengangguk, mencoba tersenyum meski hatinya diliputi kecemasan. Malam itu, ia duduk di kamar, menatap buku catatannya. Kata-kata Vulpes kembali menggema: Kadang tanahnya gersang, kadang hujannya terlalu deras. Tapi kamu harus tetap percaya.

Dendrobium menulis puisi pendek, mencurahkan perasaannya:

Solitude of Love

There is no greater eternal ruin
Than this:
Solitude without solace
Love endlessly you---
Like a cup left untouched.

(2025)

Esoknya, dengan tangan gemetar, ia menyerahkan buku itu kepada Kala. "Ini," katanya nyaris berbisik. "Semua yang aku rasa selama ini---tentang dunia, kopi, dan... kamu."

Kala membuka halaman-halaman buku itu perlahan, membaca dengan penuh perhatian. Ketika selesai, ia menatap Dendrobium dengan mata yang menyimpan banyak makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun