Mohon tunggu...
Jarot Mahardika
Jarot Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - Terus belajar

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mbak Rara Versus Mas Pur, Pawang Hujan Versus Ilmuwan

23 Maret 2022   14:58 Diperbarui: 23 Maret 2022   19:55 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: gambar digital karya pribadi

Ketersediaan bahan semai oleh bagian logistik BRIN.

Dalam briefing dibahas mengenai perkirakan kapan proses pertumbuhan awan terjadi. Setelah itu, dilakukan pemantauan pertumbuhan awan baik secara langsung (pengamatan dengan mata), radar, maupun satelit.

Setelah terdapat awan yang potensial untuk menjadi hujan, maka akan dilakukan penerbangan untuk menyemai awan. Selanjutnya pada sore hari dilakukan penulisan laporan.

Sebagai catatan, proses penyemaian awan dengan pesawat hanya bisa dilakukan saat hari masih terang.

Resiko apa yang Mas Pur hadapi ketika melakukan pekerjaan Mas Pur?

Proses penyemaian awan merupakan hal yang tidak lazim dalam penerbangan. Biasanya pesawat terbang menghindari awan. Dalam kegiatan modifikasi cuaca ini yang terjadi sebaliknya, pesawat harus mendekati atau masuk ke dalam awan.

Tujuannya adalah agar bahan semai dapat masuk ke dalam awan secara efektif. Awan-awan yang layak disemai adalah awan cumulus yang biasanya memiliki turbulensi (updraft dan downdrfat) yang kuat.

Updraft dan downdraft ini dapat mengguncang pesawat yang masuk ke dalam awan dan dapat menyebabkan kecelakaan yang bisa berakibat fatal.

Seorang flight scientist ataupun pilot harus memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang kondisi awan. Mana awan yang bisa ditembus dan mana awan yang hanya bisa disemai di dekatnya.

Dalam beberapa kondisi terutama untuk pengurangan curah hujan, awan cumulus sering berada dekat dengan awan cumolinmbus, sehingga misi penyemaian menjadi semakin beresiko dan berbahaya.

Saya pernah mengalami beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan, antara lain;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun