Mohon tunggu...
Jarot Mahardika
Jarot Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - Terus belajar

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jangan Baper, di Jepang Lexus Terbaru Untuk Angkut Sayur

14 Juni 2021   12:36 Diperbarui: 16 Juni 2021   07:22 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah melihat mobil dengan logo huruf "L" yang dipadu dengan bentuk elips yang anggun? Jika logo itu tertempel di tempat yang semestinya, itu berarti kamu sedang melihat mobil dengan merek Lexus. Sebuah masterpiece dari Toyota Motor Corporation, perusahaan raksasa otomotif dunia asal Jepang. Tapi hati-hati, jangan salah sangka. Akhir-akhir ini banyak pemilik Toyota Avanza korban seminar motivasi mulai memvisualkan mimpinya dengan menempelkan emblem "L" keramat itu untuk menggantikan logo Toyota. Katanya, itu bagian dari visualisasi mimpi. Agar suatu saat Avanza itu menjelma menjadi Lexus yang sejati. Sayup-sayup terdengar kata "Salam super".

Lexus adalah brand mobil mewah besutan Toyota Motor Corporation. Lexus dibuat sebagai perwujudan ambisi Toyota untuk membuat mobil terbaik di dunia dengan untuk mengungguli merek terkenal dunia.

Konon untuk mewujudkan ambisi ini, Toyota menerjunkan tim terbaiknya yang melibatkan 60 desainer mobil, 24 tim teknik, 1.400 enggineer, 2.300 teknisi, 220 pekerja tambahan dan 440 prototipe kendaraan. Biaya pengembanganya sendiri  mencapai 1 miliar dolar Amerika.

Pertama kali diluncurkan di Amerika pada Januari 1989 Lexus mendapatkan sambutan yang sangat positif. Bahkan kehadirannya mampu menggoyang posisi Mercedes-Benz dan BMW sebagai penguasa pasar mobil mewah saat itu hingga masing-masing mengalami penurunan penjualan sebesar 29% dan 19% di akhir tahun 1989. Dunia otomotif Amerika seketika guncang dengan kehadiran makhluk bernama Lexus itu, sama guncangnya dengan Indonesia saat pertama kali goyang ngebor muncul di televisi.

Seri yang pertama kali diluncurkan Lexus adalah LS 400, sebuah sedan besar dengan mesin V8 bensin 4.000cc, berpenggerak roda belakang. Pada saat diluncurkan, LS 400 mendapat pujian dan penghargaan dari berbagai media otomotif di Amerika. Majalah Car and Driver memberitakan LS 400 sebagai "mobil yang lebih baik" dalam hal pengendalian dan performa dari Mercedes-Benz 420 SEL dan BMW 735i yang harganya jauh lebih mahal pada saat itu.  Beberapa penghargaan juga dimenangkan oleh LS 400. Di antaranya dari Automobile Magazine dan Wheels Magazine.

Meskipun mendulang kesuksesan di Amerika dan beberapa negara secara terbatas, di Jepang sendiri Lexus baru diperkenalkan pada tahun 2005.  Dipasarkan secara global pada tahun 2006. Sedangkan di  Indonesia Lexus mulai resmi dipasarkan pada tahun 2007.

Lexus termasuk brand yang mampu mewarnai pasar mobil mewah Indonesia. Terbukti dengan raihan posisi ke 3 sebagai brand mobil mewah terlaris setelah BMW dan Mercedes-Benz pada 2020 lalu.  

Sudah mulai kebayang kan, betapa sakral  dan berharganya sebuah Lexus jika itu ada jika ada di garasimu?

Pasti akan mendapat perlakuan yang sangat istimewa, sering dicuci, dipoles-poles, di-detailing, dan segala macam perawatan mobil lainnya.

Tapi apakah itu terjadi juga di sini, di Jepang, negeri tempat saya tinggal beberapa tahun ini?

Begini ceritanya.

Saat itu saya sedang berhenti sejenak, di pinggir jalan tepat di depan sebuah toko buah dan sayur. Tidak lama, berhenti juga sebuah mobil di depan mobil saya.  Sesosok Lexus CT200H dengan warna merah tua yang dalam bahasa spesifikasi pabrik mereka sebut sebagai red mica crystal shine.  Kesan pertama melihat mobil ini langsung terpesona, sempat hampir melakukan "yel-yel terpesona" ala TNI itu, tapi aku tak mampu. Hehe..

Walaupun hanya melihat sedikit dari samping saat berbelok, dan akhirnya hanya melihat "pantatnya" saja, impresi pertama saya terhadap Lexus CT200h ini sungguh membuat saya deg deg ser. Bodinya sangat sporty tapi tetap dinamis. Beberapa sudut bodinya yang tajam seolah ingin menggambarkan kesan tegas dan berani.  Percampuran antara desain futuristik dan keanggunan sebuah hatchback bercampur menjadi satu. Anggun sekali, berkelas tapi tetap ramah. Intinya, aku terpesona.

Sambil mengira-ira sosok yang akan keluar dari mobil itu, dalam pikiran saya membayangkan sosok  muda yang mengendarai mobil itu. Boleh laki-laki boleh perempuan, mari ikut membayangkan. Tidak terlalu muda pastinya, karena mobil ini cukup mahal untuk dimiliki anak muda pada umumnya.  Lebih cocok dimiliki oleh ibu muda, eh orang muda yang sudah mulai mapan dengan karirnya. Bisa jadi bapak-bapak atau  ibu-ibu muda.

Lexus CT200h mengusung mesin 1.8L - 4 silinder in line dengan dilengkapi sistem hybrid. Gampangnya ini adalah mobil hybrid. Dibanderol dengan harga (termasuk pajak) antara JPY 3,869,000 -- JPY 4,881,000 atau jika dirupiahkan kurang lebih antara Rp 502,970,000 -- Rp 634,530,000. Tapi ini harga di Jepang lho ya, kalo sudah masuk Indonesia pasti harganya akan jauh lebih mahal. Mungkin bisa dua kali lipat atau  lebih.

Belum rampung membayangkan sosok yang akan keluar dari dalam mobil, tiba-tiba pintu sisi pengemudi terbuka. Ternyata yang muncul bukan ibu-ibu muda, tapi bapak-bapak muda. Bapak muda  itu  keluar dari mobil yang aku terpesona padanya itu. Dengan kostum kasual. Hoodie abu-abu dipasangkan dengan celana panjang warna khaki. Lengan bajunya setengah terangkat. Tapi kok ada yang aneh dalam pengelihatan saya. Kenapa dia pakai sarung tangan? Padahal cuaca Sapporo hari hari ini sudah cukup hangat, sudah masuk pertengahan musim semi pula. Iseng saja, terus saya amati sosok pengendara CT200h itu.

Bapak muda itu keluar dari sisi pengemudi langsung menuju pintu bagasi. Dibukanya bagasi, diambilnya beberapa kardus berisi sesuatu yang kelihatannya berat, lalu diturunkannya kardus itu.    Kardus-kardus sisanya dalam bagasi juga dirapikan. Oh, mungkin dirapikan untuk memberi ruang belanjaan dari toko buah dan sayur itu nanti, pikir saya.

Lho, tapi kok kardus yang sudah diturunkan itu tidak dinaikkannya lagi, malah dibawa ke dalam toko buah dan sayur itu?

Saat bapak muda itu lewat samping mobil saya, sepintas saya lihat kardus yang dibawanya itu. Itu kardus sayur, isinya brokoli. Sekali lagi saya pastikan. Benar! Itu kardus sayur dan isinya brokoli.

Secepat kilat pikiran saya langsung menuju pada sebuah kesimpulan yang tajam dan mendadak. Seperti beloknya motor matic yang dikendarai "emak-emak riting kanan tapi belok kiri".

Ternyata si bapak muda adalah supplier toko sayur dan buah itu. Saya cukup yakin brokoli tadi adalah hasil kebunnya yang langsung diantarkan menggunakan mobil operasionalnya itu,  Lexus CT200h yang anggun dan saya sempat terpesona olehnya.   

Lexus CT200h untuk mengangkut sayur.
Lexus CT200h untuk mengangkut sayur.
Terjawab sudah kenapa dia pakai sarung tangan. Ya, itu adalah sarung tangan untuk kerja. Orang-orang di sini sangan akrab dengan sarung tangan. Angkat barang sedikit saja harus pakai sarung tangan. Untuk keselamatan kerja, untuk higienitas, dan untuk membantu mencengkeram terutama untuk barang-barang yang licin.

Lexus mendadak turun pamor, tidak sakral, tidak jadi keramat lagi! Sekedar mobil pengangkut sayur, sejajar dengan Suzuki Carry pick up. Hanya saja yang ini harganya lebih mahal, lima sampai enam kali lipat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun