Mohon tunggu...
Mahardhika Setyawan
Mahardhika Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMAIT Al Huda Wonogiri

Mari belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices: Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

8 Juni 2023   20:31 Diperbarui: 8 Juni 2023   20:38 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar Belakang

Latar Belakang

Pembelajaran Matematika di kelas masih dianggap sebagai pembelajaran yang sulit, sehingga membuat peserta didik menggantungkan segala informasi dari guru. Peserta didik menjadi pasif terhadap pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari hasil penilaian dari peserta didik yang masih kurang. Peserta didik kesulitan jika bertemu dengan soal-soal cerita yang sebenarnya berhubungan dengan keseharian para peserta didik. Memecahkan masalah adalah salah satu kemampuan yang penting dimiliki oleh peserta didik. Banyak permasalahan sehari-hari yang terkait dengan Matematika, baik dalam proses berpikirnya ataupun menggunakan Matematika secara langsung.

Hal lain yang menyebabkan keaktifan peserta didik kurang adalah pembelajaran dari guru yang cenderung monoton dan kurang maksimal dalam memanfaatkan teknologi. Padahal guru memegang peranan yang penting dalam merancang pembelajaran yang membuat peserta didik aktif.

Oleh karena itu, kami melaksanakan pembelajaran menggunakan discovery learning berbantuan video-video dari internet untuk mengurai masalah keaktifan pada pembelajaran dan juga meningkatkan kemampuan memecahkan masalah peserta didik.

Tujuan

Tujuan dari penerapan pembelajaran discovery learning ini adalah meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika, dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pembelajaran ini adalah keaktifan peserta didik yang meningkat, kemampuan memecahkan masalah yang meningkat dari peserta didik, serta guru yang mampu memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran menjadi efektif.

Pelaksanaan dan Hasil Penyelesaian Masalah

Pelaksanaan pembelajaran ini dimulai dengan persiapan menyusun perangkat-perangkat pembelajaran yang akan digunakan, seperti RPP, modul ajar, lembar kerja, media pembelajaran, rubik dan soal post test, juga rubik penilaian sikap. Kemudian pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran discovery learning, guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan sintaksnya. Keaktifan peserti didik diharapkan dapat terlihat dari proses penerapan discovery learning, dan kemamapuan pemecahan masalah peserta didik akan meningkat dengan mengerjakan lembar kerja yang diberikan.

Memberi stimulasi kepada peserta didik berupa video dan slide presentasi. Stimulasi ini diharapkan mampu membuat peserta didik mulai masuk lebih dalam ke materi.

Menyusun pernyataan masalah, dimana peserta didik diharapkan mulai bisa mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam video dan slide presentasi.

Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Guru mengorganisasi peserta didik dalam kelompok-kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 peserta didik, kemudian mereka mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lembar kerja yang dibagikan oleh guru.

Mengolah data bersama kelompok. Peserta didik melakukan diskusi bersama teman satu kelompoknya untuk menyelesaikan lembar kerja yang dibagikan oleh guru. Pada tahapan ini, guru berkeliling untuk memandu jalannya diskusi masing-masing kelompok.

Memverifikasi hasil diskusi. Guru secara acak menunjuk kelompok-kelompok untuk mempresentasikan hasil penyelesaian masalah yang telah peserta didik lakukan. Kelompok lain diharapkan memberikan tanggapan atas presentasi teman mereka.

Mengeneralisasi hasil diskusi dan presentasi. Guru memandu peserta didik untuk menemukan kesimpulan dari lembar kerja yang telah mereka selesaikan.

Langkah-langkah pembelajaran yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah melakukan refleksi pembelajaran dan melaksanakan post test. Juga guru harus memastikan peserta didik untuk selalu aktif dalam diskusi kelompok mereka masing-masing. Ketika para peserta didik mengalami kebosanan, penting bagi guru untuk melakukan ice breaking agar suasana lebih cair.

Melalui langkah-langkah yang dilaksanakan, model pembelajaran discovery learning membuat peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Mereka berusaha menyelesaikan masalah bersama teman satu kelompok mereka dengan berdiskusi dan mencari informasi secara mandiri.

Kesimpulan

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inovatif, dalam hal ini discovery learning, mampu meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam pembelajaran. Akan tetapi, untuk kemampuan penyelesaian masalah terjadi peningkatan yang belum seperti yang diharapkan. Hal ini terjadi salah satunya karena kemampuan guru dalam menyusun lembar kerja dan media pembelajaran yang perlu ditingkatkan lagi. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jam terbang semoga pelaksanaan model pembelajaran discovery learning berjalan lebih efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun