Mohon tunggu...
maharani syifaramadhan
maharani syifaramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

I want to be a sky

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelopak yang Jatuh di Tanah Minang

28 Februari 2021   20:14 Diperbarui: 28 Februari 2021   20:48 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disini gadih dilahirkan

Gadih nan elok dari bawah 44 kelok

Gadih nan rancak

Gadih nan panggalak

Disini gadih dibesarkan

ranah minang nan indah di pandang

ranah minang nan kaya serta budaya

Budaya lahir dan dilahirkan

Gadih ini sungguh bangga

Disuguhkan ditanya asal

Gadih ini menantang serta lantang

"Awak gadih minang ,Awak lahia di tanah asli minang"

Di kiri sisi danau

menuju hilir mudik dangau

Sang gadih merayu pekik

memandang perantau mulai mudik

Jemari gadih nan lentik bak jagoan serama

Kaki gadih nan ayun bak berpacu irama

Ditapian danau Maninjau

Bersama raga tuk menghimbau

Jumpa nan indah dibawah dahan --dahan

Disambut megah tarian pasambahan

Pulangnya para penghuni Bujang Sambilan

Disambut merdu musik mirip gamelan

Cantik rupa indah bahasa

Cantik budi indah pekerti

Gadih Minang itulah saya

Gadih Minang sanak saudari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun