Pakan yang berkualitas tinggi merupakan salah satu kunci utama untuk memastikan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas ternak, khususnya sapi. Salah satu cara yang efektif dan ekonomis untuk meningkatkan kualitas pakan adalah dengan memanfaatkan jerami padi melalui proses fermentasi.Â
Fermentasi jerami padi dapat membantu memecah serat kasar, meningkatkan kandungan nutrisi, dan menjadikan pakan lebih mudah dicerna oleh sapi. Artikel ini akan membahas langkah-langkah fermentasi jerami padi untuk pakan sapi dan membagikan tips agar berhasil dalam membuat pakan fermentasi untuk sapi.
Bahan dan Alat yang Diperlukan
Jerami padi 1 ton (sekitar 1000 kg)
Probiotik (misalnya EM4) 2,5 kg
Molase atau gula tebu 10 kg
Air 500 liter
Terpal atau plastik tebal untuk menutupi bahan fermentasi
Alat pengadu untuk mencampur semua bahan dengan merata
Batu atau karung pasir untuk menahan terpal agar tidak terbuka
Langkah-langkah Pembuatan
1. Persiapan Jerami
Potong jerami padi menjadi potongan kecil (sekitar 10-15 cm). Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi dengan memperbesar permukaan jerami yang terpapar mikroorganisme.
2. Pembuatan Larutan Probiotik
Campurkan 2,5 kg probiotik (seperti EM4) dengan 10 kg molase atau gula tebu dalam 500 liter air. Aduk hingga semua bahan tercampur rata. Larutan ini berfungsi sebagai media untuk mikroorganisme yang akan memfermentasi jerami padi.
3. Pencampuran dengan Jerami
Sebarkan jerami padi yang telah dipotong di tempat yang bersih dan rata. Semprotkan larutan probiotik ke jerami padi secara merata. Pastikan pencampuran ini dilakukan dengan baik agar seluruh jerami terfermentasi dengan optimal.
4. Penyusunan Bahan Fermentasi
Bentuk tumpukan jerami yang telah dicampur di tempat terbuka yang bersih. Pastikan tumpukan padat dan rapi untuk mengurangi jumlah udara yang terjebak di dalamnya, karena proses fermentasi anaerobik memerlukan kondisi minim oksigen.
5. Penutupan Tumpukan
Tutup tumpukan jerami dengan terpal atau plastik tebal. Pastikan seluruh tumpukan tertutup rapat untuk menciptakan kondisi anaerobik yang diperlukan untuk fermentasi. Gunakan batu atau karung pasir untuk menahan tepi terpal agar tetap tertutup dan tidak terbuka oleh angin atau aktivitas lain.
6. Proses Fermentasi
Diamkan tumpukan jerami fermentasi di tempat terbuka namun,memliki atap selama 2-3 minggu. Selama periode ini, mikroorganisme dalam probiotik akan bekerja memecah serat kasar dan meningkatkan kandungan nutrisi jerami. Proses fermentasi ini juga membantu menghilangkan bau tidak sedap dan meningkatkan palatabilitas jerami.
7. Penyimpanan dan Penggunaan
Setelah proses fermentasi selesai, jerami padi fermentasi siap digunakan sebagai pakan sapi. Simpan sisa pakan dalam kondisi tertutup rapat untuk menjaga kualitasnya. Pakan fermentasi ini bisa diberikan langsung kepada sapi atau dicampur dengan bahan pakan lainnya untuk meningkatkan variasi dan kandungan nutrisinya.
Tips untuk cara fermentasi jerami pakan sapi yang sukses
Periksa tumpukan secara berkala pastikan tumpukan jerami tetap tertutup rapat dan tidak ada bagian yang terbuka. Hal ini penting untuk memastikan proses fermentasi berlangsung optimal.
Pastikan kelembapan yang tepat sangat penting untuk fermentasi.Â
Jaga kebersihan tempat fermentasi harus bersih untuk mencegah kontaminasi yang dapat mengganggu proses fermentasi dan menurunkan kualitas pakan.
Kesimpulan
Proses ini tidak hanya membantu meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaan jerami, tetapi juga mendukung praktik peternakan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mengikuti langkah-langkah fermentasi jerami yang dijelaskan di atas, peternak dapat memanfaatkan limbah pertanian ini menjadi pakan yang berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi ternak mereka. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H