Domba adalah salah satu jenis hewan ternak yang populer di banyak bagian dunia, termasuk Indonesia. Ada banyak jenis dan ras domba, yang dikelompokkan berdasarkan ukuran, jenis wol, dan tujuan pemeliharaannya. Beberapa ras terkenal termasuk Merino (untuk produksi wol), Suffolk (untuk daging), dan Dorper (untuk daging dan wol).Â
Apakah domba bisa bertahan hidup tanpa adanya energi yang masuk pada tubuh mereka? ya tentu tidak dong teman-teman untuk menghasilkan daging dan wol yang menguntungkan peternak domba maka, perlu peternak memberikan pakan. Pakan yang cocok untuk domba harus memenuhi kebutuhan nutrisi mereka untuk mendukung pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas yang optimal.
jenis pakan yang ideal untuk domba seperti rumput gajah, rumput odot, dan rumput Brachiaria. Ada juga loh selain jenis rumput pakan hijauan seperti cara membuat pakan domba dari jerami dapat diolah melalui fermentasi atau ammoniasi untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaannya.
Cara Membuat Pakan Jerami Padi Untuk Domba
Dalam dunia peternakan, pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi menjadi pakan ternak yang berkualitas tinggi sangatlah penting, terutama di musim kemarau ketika hijauan segar sulit ditemukan. Berikut ini adalah panduan lengkap untuk fermentasi jerami basah secara tertutup, yang dapat diaplikasikan untuk pakan kambing dan domba.
Bahan dan Alat yang Diperlukan:
Jerami padi basahÂ
Probiotik winProb bubuk 1 bungkus.
premix vetways setengah kilo untuk setiap 100 kg bahan jerami.
Bekatul 5 kg, digunakan untuk mengontrol kadar air.
Ember atau wadah, untuk mencampurkan probiotik winprob bubuk dan premix vetways.
Fermentor atau Wadah Tertutup yaitu drum plastik 150-200 liter atau plastik besar.
Â
Langkah-langkah Pembuatan:
Potong jerami padi menjadi potongan atau bagian kecil. Jerami bisa kita potong menggunakan mesin atau alat bantu lainnya.
Siapkan ember yang berisi bekatul (dedak padi) kemudian, masukkan probiotik WinProb dan premix vietways. untuk takaran 100 kg jerami, gunakan 100 gram probiotik dan 1/2 kilo premix vietways. Â Kemudian tambahkan air secukupnya sesuaikan dengan banyaknya jumlah jerami lalu larutkan campuran hingga tercampur rata.
Lalu, anda siapkan jerami taburkan campuran bekatul dan bahan probiotik dan premix pada seluruh bagian jerami.
Masukkan campuran jerami dan bekatul ke dalam fermentor (drum atau plastik besar). Padatkan jerami hingga ketebalan 15-20 cm. Taburkan probiotik di atas lapisan jerami yang sudah dipadatkan.
Lanjutkan mengisi fermentor dengan jerami secara bertahap hingga mencapai ketebalan 30 cm. Setiap lapisan jerami harus ditaburi probiotik sebelum menambah lapisan berikutnya. Injak-injak setiap lapisan jerami untuk memadatkannya dan mengeluarkan udara sebanyak mungkin. Setelah fermentor penuh, tutup rapat dengan penutup kedap udara untuk memastikan kondisi anaerobik.
Simpan fermentor di tempat yang kering dan sejuk. Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu. Jika menggunakan plastik, pastikan untuk memvakum udara dari plastik agar proses fermentasi berjalan optimal.
Setelah fermentasi selesai, jerami fermentasi siap digunakan sebagai pakan kambing dan domba. Simpan sisanya dalam kondisi tertutup rapat untuk menjaga kualitas.
KesimpulanÂ
Metode ini menawarkan cara efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pakan ternak dari limbah pertanian, yang bermanfaat baik bagi peternak maupun hewan ternak pemeliharaan anda seperti domba dan kambing. Dengan mengikuti panduan ini, para peternak dapat memastikan ketersediaan pakan berkualitas tinggi sepanjang tahun.Â
Ikuti langkah-langkah diatas sesuai rentetannya dan jangan lewatkan satu tahapan dalam proses pembuatan pakan domba fermentasi diatas. Selamat mencoba teman-teman semoga pakan yang anda buat berhasil. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI