Mohon tunggu...
Maharani DelphineDwi
Maharani DelphineDwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Let me live, love, and say it well in good sentences.

Welcome to this small page of mine. enjoy what you can, while you can.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Scientific Journal Review: School Violence Around The World: A Social Phenomenon

4 April 2022   13:21 Diperbarui: 4 April 2022   13:26 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian ini mengkaji fenomena penembakan massal yang terjadi di sekolah-sekolah negara Amerika Serikat. Penelitian ini akan berfokus pada pelaku ketimbang keseluruhan kejadian penembakan sekolah ini. Penelitian ini mengkaji 160 penembakan sekolah yang terjadi di seluruh dunia.

Fenomena penembakan sekolah ini sendiri merupakan kejadian dimana individu atau kelompok, bisa berupa warga dan non warga sekolah, melakukan penembakan secara beruntun pada warga sekolah untuk menimbulkan korban jiwa/luka pada warga sekolah tersebut. penembakan umumnya telah direncanakan oleh pelaku sebelumnya. Fenomena ini juga biasanya disebut sebagai pembunuhan massal terkait sekolah.

7. Tujuan Penelitian :

Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik akan fenomena penilitan, dan juga terutama untuk menjawab dua rumusan masalah berikut :

  • Siapakah penembak sekolah / School Shooter ?
  • Apakah motif mereka?

8. Metode Penelitian :

Peneliti telah menciptakan database custom dengan semua pelaku penembakan sekolah yang sudah teridentifikasi. Data-data tersebut telah diperolh dari beberapa database, laporan pemerintah, laporan polisi, rekaman sidang, rekaman sekolah, artikel koran, dan arsip-arsip lainnya. total 160 kasus penembakan sekolah di seluruh dunia telah teridentifikasi. 

Ecological Framework for Human Development digunakan untuk mengkaji kejadian-kejadian tersebut. pada analisis tahap pertama, analisis dilakukan menggunakan metode ethnographic content analysis. Setelah itu, 10 dari 160 kasus tersebut dipilih untuk in-depth qualitative case studies dan data lapangan diperoleh dari 5 negara, dimana penembakan sekolah terjadi, menggunakan wawancara semi-terstruktur dan focus-groups.

9. Populasi & Sampel :

Peneliti telah menciptakan database custom dengan semua pelaku penembakan sekolah yang sudah teridentifikasi. Data-data tersebut telah diperolh dari beberapa database, laporan pemerintah, laporan polisi, rekaman sidang, rekaman sekolah, artikel koran, dan arsip-arsip lainnya. total 160 kasus penembakan sekolah di seluruh dunia telah teridentifikasi. 160 kasus tersebut merupakan populasinya, 10 kasus terpilih merupakan sampel dari penelitian ini.

10. Hasil Penelitan :

Beberapa kategori berbeda dari pelaku penembakan sekolah telah ditentukan: 1) Pelajar yang Lost in the Downward Spiral, 2) the perfect student, dan 3) social injustice collecter.Grup A merupakan pelaku berusia dibawah 30, Grup B merupakan pelaku berusia diatas 31 tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun