Mohon tunggu...
Maharani Putri Andini
Maharani Putri Andini Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya mempunyai Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

2 Desember 2023   15:55 Diperbarui: 2 Desember 2023   16:26 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerja paksa pada masa kedudukan Jepang dikenal dengan istilah romusha. Romusha merupakan salah satu bukti penderitaan rakyat Indonesia pada masa kedudukan Jepang.

A. Proses Penguasaan Indonesia

Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi dan politik. Indonesia merupakan daerah pemasaran industri yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara bangsa bangsa barat.  Pada tanggal 8 desember 1941, jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer AS. Setelah itu jepang masuk ke negara negara Asia dari berbagai pintu. Pada tanggal 11 januari 1942, jepang mendaratkan pasukan nya di tarakan, kalimantan timur. Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari, selanjutnya Jepang menduduki kota lainnya di Kalimantan.

‌Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari 1942 setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda Batavia (Jakarta), sebagai pusat perkembangan pulau Jawa dikuasai Jepang pada 1 Maret 1942.

B. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang

        Pada saat kependudukannya di Indonesia, Jepang melakukan pembagian tiga daerah pemerintahan militer Indonesia, yakni 

- Pemerintah angkatan darat (Tentara XXV) untuk sumatera, dengan pusat di Bukittinggi

- Pemerintah angkatan darat (Tentara XV1) untuk Jawa dan Madura, dengan pusat di Jakarta

- pemerintah angkatan laut ( armada selatan II)

untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar

Jepang menggunakan sistem pemerintahan berdikari dalam menjalankan pemerintahan di daerah kependudukannya. Berdikari berarti "Berdiri Sendiri" maksudnya, pemerintah pusat tidak banyak berperan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pasukan di daerah kependudukannya.

Jepang melakukan propaganda dengan semboyan "Tiga A" (Jepang pemimpin Asia, Jepang pelindung Asia, Jepang cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Kemudahan-kemudahan yang diberikan Jepang hanyalah janji manis saja, sebagai penjajah justru Jepang lebih kejam dalam menjajah Indonesia. 

Beberapa Kebijakan yang dilakukan Jepang : 

1. Membentuk organisasi organisasi sosial 

organisasi organisasi sosial yang dibuat oleh Jepang antara lain 3A gerakan 3A dipimpin oleh Mr.syamsudin dengan tujuan meraih simpati penduduk dan tokoh masyarakat sekitar. Jepang mendirikan gerakan pusat tenaga rakyat (putera) pada 1 Maret 1943.

2. Pembentukan organisasi semi militer
Jepang membentuk berbagai organisasi semi militer, seinendan, fujinkai dan peta
seinendan dibentuk pada 9 Maret 1943 dengan tujuan memberi bekal bela negara agar siap mempertahankan tanah airnya.
Fujinkai adalah himpunan kaum wanita diatas 15 tahun untuk terikat dalam latihan semi militer, adapun peta yang didirikan pada 3 Oktober 1943 merupakan pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan militer secara khusus dari Jepang.

3. Pengerahan Romusha
sebagian romusha adalah penduduk yang tidak berpendidikan. Mereka terpaksa melakukan kerja rodi karena takut kepada Jepang, Ribuan rakyat Indonesia meninggal akibat romusha. Penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan adalah pemaksaan wanita-wanita untuk menjadk Jugun lanfu. Jugun lanfu adalah wanita yang dipaksa Jepang untuk menjadi wanita penghibur Jepang diberbagai pos medan pertempuran.

4. Eksploitasi kekayaan alam
Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda dan menguasai secara langsung seluruh usaha. Pada masa panen, rakyat wajib melakukan setor padi sedemikian rupa sehingga mereka hanya membawa pulang padi 20% dari panen yang di lakukannya.

C. Sikap Kaum Pergerakan

Beberapa bentuk perjuangan pada zaman jepang : 

1. Memanfaatkan organisasi bentukan Jepang

Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sana dengan penjajah. Cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Para pemimpin putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H mas Mansyur mereka memanfaatkan putera sebagai sarana komunikasi dengan rakyat. 

2. Gerakan bawah tanah

Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan tidak resmi.

3. Perlawanan bersenjata 

Ada pula perlawanan bersenjata yang dilakukan bangsa Indonesia diantaranya sebagai berikut : 

- Perlawanan Rakyat Aceh 

Dilakukan oleh tengku abdul djalil, pada tanggal 10 november 1942

- Perlawanan Singaparna, Jawa barat

Dipelopori oleh K.H. Zainal mustofa, pada tanggal 24 februari 1944

- Perlawanan Indramayu, Jawa barat

- Perlawanan Peta di Blitar, Jawa timur

Perlawanan peta merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Supriyadi, pada tanggal 14 februari 1945

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun