Mohon tunggu...
Maha Rani
Maha Rani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Mengatasi Diskriminasi di Sekolah

21 Juni 2024   12:14 Diperbarui: 21 Juni 2024   12:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat beberapa pendekatan dalam proses pendidikan multikultural yang dapat diterapkan di sekolah, antara lain:

  • Pendekatan Teori  dan Kritis.
  • Pendekatan ini berfokus pada penggunaan teori dan analisis kritis untuk memahami berbagai fenomena  sosial, termasuk perbedaan budaya. Dalam pendekatan ini, siswa diajak  untuk mempertanyakan  asumsi dan stereotip yang ada tentang kelompok-kelompok budaya tertentu, dan membangun pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang perbedaan budaya.
  • Pendekatan Inklusif.
  • Pendekatan iklusif dalam pendidikan multikultural berfokus pada penciptaan lingkungan belajar yang iklusif di mana semua  siswa tanpa terkecuali merasa diterima dan dihargai. Dalam pendekatan ini, kesadaran akan perbedaan budaya tidak hanya terbatas pada pengakuan dan penilaian, namun juga  tercermin dalam praktik pembelajaran yang peka terhadap kebutuhan siswa dari latar belakang yang berbeda.
  • Pendekatan Komunikatif.
  • Pendekatan ini berfokus pada pengembangan keterampilan siswa untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang dari budaya berbeda. Dalam pendekatan ini, siswa diajarkan untuk membangun keterampilan komunikasi interpersonal yang baik dan efektif serta memahami perbedaan budaya dalam penggunaan  bahasa dan komunikasi nonverbal.
  • Pendekatan Kritis-Rasional.
  • Pendekatan kritis-rasional dalam pendidikan multikultural  mengajarkan siswa untuk mengembangkan kemampuan  berpikir kritis dan rasional tentang perbedaan budaya. Dalam pendekatan ini, siswa diajarkan untuk mempertanyakan pemikiran dan praktik berdasarkan stereotip dan prasangka negative terhadap kelompok budaya tertentu, dan untuk mengembangkan sikap rasional dan kritis  terhadap perbedaan budaya.
  • Pendekatan Tranformasional.
  • Pendekatan ini berfokus  pada upaya mengubah praktik sosial dan kelembagaan yang tidak adil atau diskriminatif. Pendekatan ini mendorong siswa untuk meningkatkan kesadarannya terhadap ketidakadilan yang terjadi pada kelompok tertentu dan mengembangkan kemampuan mengambil tindakan positif untuk mengubah sistem sosial yang tidak adil dan diskriminstif.
  • Pendekatan Pengalaman.
  • Pendekatan pengalaman dalam pendidikan multikultural mengajarkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung dalam menghubungkan perbedaan budaya. Dalam pendekatan ini, siswa belajar tentang budaya lain melalui kunjungan lapangan, diskusi dengan orang-orang dari budaya lain, dan berbagai kegiatan yang memperkenalkan mereka pada budaya berbeda.
  • Pendekatan Penghargaan Budaya.
  • Pendekatan penghargaan budaya terhadap pendidikan multikultural berfokus pada mengenali dan menghargai keragaman budaya yang ada di lingkungan pembelajaran. Pendekatan ini mengajarkan siswa untuk memahami budaya yang berbeda dengan mempelajari nilai-nilai, tradisi, dan adat istiadat yang ada pada budaya yang berbeda.  

Ketika diterapkan pendekatan-pendekatan ini dapat digabungkan dan disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan pembelajaran multikultural, menciptakan lingkungan pembelajaran yang iklusif, bersahabat, dan mendorong kolaborasi antar siswa dari latar belakang budaya yang berbeda. Pendidikan multikultural yang efektif berarti dapat meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan sikap siswa dalam menghormati perbedaan budaya, dan dapat mengubah praktik sosial dan kelembagaan yang tidak adil atau diskriminatif. (Arfa & Lasaiba, 2022)

Tujuan utama pendidikan multikultural adalah menjadikan generasi muda sebagai agen peredam konflik antar kelompok (SARA). SARA biasanya mencakup gerakan radikal dan diskriminatif yang umum terjadi di Indonesia. Tugas guru sebagai pendidik adalah menjadi teladan toleransi dan penerimaan terhadap perbedaan. Hal ini harus diimbangi dengan pemahaman konsep multikultural yang komprehensif. Sebab kita telah dikaruniai sikap saling toleransi dan menghargai keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, perbedaan suku, ada istiadat, ras, dan agama tidak  menjadi alasan terjadinya radikalisme atau gerakan diskriminatif. (Irawan, Desiana, & Putri, 2023)

Kesimpulan dan Saran

  • kesimpulan

Pendidikan multikultural merupakan sarana yang efektif untuk mengatasi diskriminasi di sekolah. Melalui beberapa pendekatan yang sudah di jelaskan diatas, sekolah mengajarkan penghargaan terhadap keberagaman budaya, agama, dan latar belakang etnis. Hal ini membantu menciptakan lingkungan inklusif dimana semua siswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang perbedaan mereka. Dengan mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai kebudayaan, pendidikan multikultural mendorong toleransi, kerjasama antar budaya, serta meminimalkan prasangka dan stereotip yang sering kali menjadi akan perillaku diskminimatif.

  • saran

Pendidikan multikultural dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi diskriminasi di sekolah dengan mengintegrasikan keragaman budaya dalam kurikulum, melatih guru untuk bersikap inklusif, mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi dan empati, serta melibatkan komunitas dalam kegiatan yang mendukung penghargaan terhadap perbedaan. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi diskriminasi tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai perbedaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhani, Y. (2014). Konsep Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Alternatif Pencegahan Konflik. journal.uinjkt.ac.id, 1-11.

Arfa, A. M., & Lasaiba, M. A. (2022). Pendidikan Multikultural dan Implementasinya di Dunia Pendidikan. Jurnal Geografi dan Pendidikan Geografi, 1-15.

Huda, M. M., Maftuh, B., & William, N. (2023). Urgensi Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Pencegahan Konflik Sosial Sejak Dini. Jurnal Elementaria Edukasia, 1015-1022.

Irawan, E. P., Desiana, R., & Putri, L. D. (2023). Penanaman Pendidikan Multikultural dalam Mencegah Diskriminasi pada Siswa Sekolah Dasar. snhrp.unipasby.ac.id, 1053-1059.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun