Mohon tunggu...
Maha Rani
Maha Rani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Mengatasi Diskriminasi di Sekolah

21 Juni 2024   12:14 Diperbarui: 21 Juni 2024   12:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan 

Pendidikan multikultural di Indonesia sangatlah penting karena pendidikan dapat menghasilkan peserta  didik yang cerdas yang memiliki kearifan lokal dan memiliki rasa toleransi, atau peserta  didik yang berwawasan komprehensif. Pendidikan multikultural juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang iklusif dan ramah terhadap semua siswa, tanpa memandang latar belakang budaya, agama, atau ras mereka. Hal ini membantu menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di antara siswa, yang membantu siswa mempelajari dengan lebih baik dan mewujudkan potensi mereka sepenuhnya.

Pendidikan Multikultural dirancang untuk meningkatkan berbagai keberagaman kelompok budaya, etnis, ras, dan agama. Di era globlisasi sekarang ini, diperlukan kebijakan pendidikan yang efektif dari pemerintah untuk mendukung sistem kelembagaan serta sesuai bagi pendidikan untuk berbagai budaya. Pendidikan multikultural adalah proses reformasi sekolah yang komprehensif bagi semua siswa untuk menentang dan menolak rasisme dan bentuk deskriminasi di sekolah, masyarakat serta menerima dan menegaskan pluralisme (etnis, ras, linguistik, agama, ekonomi, dan jenis kelamin) yang diwakili oleh siswa, kelompok, dan guru.

Selain itu, pendidikan multikultural juga dapat membantu mengatasi diskriminasi dan intoleransi yang masih ada dimasyarakat. Melalui pendidikan multikultural, siswa akan mengenali perbedaan dan memahami bahwa seluruh orang mempunyai hak yang sama untuk dihormati dan diperlakukan secara adil. Hal ini membantu mengurangi diskriminasi dan intoleransi yang sering terjadi di masyarakat serta menciptakan rasa saling pengertian dan kerjasama antar kelompok budaya yang berbeda. Dalam konteks globalisasi dan kemajuan teknologi, memperkenalkan pendidikan multikultural ke sekolah juga dapat membantu mempersiapkan siswa  menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh dunia yang semakin kompleks.

Diskriminasi adalah hal yang biasa ditemui dalam masyarakat ini karena manusia sering melakukan diskriminasi satu sama lain. Dan seorang diperlakukan namun secara tidak adil dikarenakan ras, kelas, jenis kelamin, suku, keyakinan, status ekonomi, bentuk fisik atau hal yang berkaitan diskriminasi. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pendewasaan pribadi yang tidak diskriminatif, dinamis, dan intensif yang berlangsung secara adaptif dan tanpa akhir.

Pembahasan 

Secara etimologis istilah pendidikan multikultural  terdiri dari dua istilah yaitu pendidikan dan multikultural. Pendidikan adalah suatu proses di mana peserta di didik untuk mewujudkan potensi kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, individualitas, kecerdasan, akhlak mulia, dan kemampuan mengabdi pada diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Secara terminologis, pendidikan multikultural merupakan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghormati pluralisme dan heterogenitas akibat keragaman budaya, etnis, agama, ekonomi, sosial dan politik, serta bertujuan untuk memaksimalkan potensi manusia.

Menurut Andersen dan Cusher, pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. James Banks mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaan sebagai keniscayaan (anugerah Tuhan). Kemudian bagaimana kita mampu menyikapi perbedaan tersebut dengan penuh toleran dan semangat egaliter. (Adhani, 2014)

Masyarakat Indonesia yang multikultural dapat dilihat dari keberagaman adat istiadat, suku, budaya, perbedaan ras, dan agama. Keberagaman tersebut memberikan tantangan dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia yang majemuk. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah utamanya di sekolah dasar untuk menanamkan kepada siswa  tentang keberagaman. Oleh karena  itu, guru mempunyai tugas untuk mengenalkan siswanya terhadap keberagaman negara Indonesia. Guru  dapat membantu siswa mencontohkan sikap yang perlu mereka tunjukkan dan lakukan untuk merespons keberagaman di sekitar mereka. Oleh karena itu, hendaknya para guru  memahami konsep pendidikan multikultural sebagai suatu wawasan yang perlu mereka pahami agar dapat diimplementasikan kepada siswanya.  (Huda, Maftuh, & William, 2023)

Tujuan utama pendidikan multikultural adalah membantu siswa memahami, menghormati, dan memanfatkan perbedaan budaya dalam kehidupan sehari-hari dan di masa depan. Dalam pendidikan multikultural , lingkungan belajar diharapkan inklusif dan bersahabat serta menumbuhkan kerjasama antar siswa dari latar belakang budaya yang berbeda. Selain itu, pendidikan multikultural juga bertujuan untuk  mengatasi diskriminasi dan toleransi terhadap perbedaan budaya yang masih ada di masyarakat. Dengan memperkenalkan siswa pada berbagai budaya yang berbeda, pendidikan  multikultural membantu  menghilangkan stereotip dan prasangka negative terhadap kelompok tertentu serta  meningkatkan kesadaran  akan hak  asasi manusia dan keadilan sosial.

Pendidikan Multikultural merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya di masyarakat. Dalam proses pendidikan multikultural, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap pendekatan  memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mencapai tujuan pendidikan multikultural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun