Mohon tunggu...
Kejora Leonfertea
Kejora Leonfertea Mohon Tunggu... -

terserah penilaianmu kawan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

KEBATHINAN HAMPIR SAMA DENGAN KEJAWEN.

27 Agustus 2011   12:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tugas utama umat manusia adalah kembali kepada Jalan alamiah jiwa manusia,yaitu Mengenal Tuhannya,saling mengasihi,memahami,budi pekerti dan persatuan, agar laju perubahan zaman tidak menuju titik kemunduran.

Sejarah dunia telah banyak mengajarkan ,betapa rawan dan rentannya kemanusiaan,manakala segala sesuatu sudah di tunggangi kepentingan untuk menjadi yang paling kuat.

Dalam ajaran kebathinan yang sudah di suguhkan dengan konsep modern, sangat mudah di pahami berbagai kalangan,ajakan untuk kembali kepada kerukunan,Pancasila dan semangat Bhinneka tunggal ika ,serta perdamaian seluruh umat manusia Bumi.

karena dari pengamalan Bhinneka tunggal ika lah, kerukunan dan kedamaian bersama bisa di wujudkan.

Pancasila merupakan pribadi asli bangsa ini, bangsa Nusantara. maka segala sesuatu yang ingin merubah bhinneka tunggal ika menjadi faham yang BUKAN asli indonesia,akan sangat menyedihkan hati para pendahulu bangsa ini,hati para Guru bangsa.

Susah payah mereka meretas jalan menuju Umat manusia yang BERSATU, semoga tidak di hancurkan oleh nafsu segelintir orang yang berencana untuk merubah Ideologi sejati bangsa ini.

Bangkitlah para pribumi !!! kembalilah pada Persatuan negeri dan mulai meniti jalan menuju pemahan jati diri Bangsa ayah -ibu-kita, sebagai warga Bumi Nusantara.

HILANGKAN SIKAP ANTIPATI PADA PERSATUAN BANGSA,MATAHARI HANYALAH SATU, UDARA YANG KITA HIRUP SAMA.MENGAPA HARUS MERASA BERBEDA??? mengapa merasa yang paling Benar??        Persatuan Umat manusia adalah lebih penting untuk di perjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun